Part 39 : The Memory (Part 2)

3.3K 109 4
                                    

"Va-Vara uda-udah ga ada, To," ucap Jollie dengan terbata-bata. Setelah mendengar ucapan itu, Christof pun diam membeku. Seketika dirinya tidak bisa berpikir jernih.

"Ma-maksud mama apa? Dia ga ada gimana? Vara udah pulang ma? Ya udah kalo gitu, Risto mau pulang ma," seru Christof yang membuat air mata Jollie semakin turun dengan derasnya.

"Vara udah meninggal, To!" seru Hanson masih dengan emosi yang memuncak. Seketika itu, pikiran Christof menjadi kosong dan pandangannya pun menjadi kosong juga. Segala pernyataan tersebut membuat Christof semakin terpuruk.

"A-apa? Va-Vara udah ga ada?" Jollie pun hanya membalas dengan sebuah anggukan lemas. Saat itu juga Christof langsung meneteskan air matanya dan tak terasa bahwa tangannya menggenggam erat selimut yang sedang dipakainya.

"Vara!" teriak Christof yang membuat Jollie segera memeluk anak pertamanya itu.

"Vara, maafin kakak Vara!" seru Christof kembali sambil menangis. Hanson yang sedari tadi kesal pada anak pertamanya itu, segera memeluk Christof dan berusaha menenangkan Christof yang saat itu berteriak di dalam kamar rawat inapnya.

"Sudah To, ikhlaskan dia, sayang. Mama gamau liat dia ga tenang disana kalau kamu begini," ucap Jollie masih sambil memeluk Christof yang saat ini sangat rapuh.

"Ma, Risto mau jenguk Vara. Kapan Risto bisa kesana?"

"Secepetnya ya sayang. Mama sama papa akan tanya dulu sama dokter kapan kamu boleh pulang. Kalau kamu bisa pulang besok, pulang dari sini kamu bisa langsung kesana." Christof pun mengangguk setuju.

"Ya udah, sekarang kamu tidur. Papa sama mama juga harus pulang. Besok kita akan kesini lagi," sahut Hanson tiba-tiba sambil pergi keluar kamar.

"To, maafin papa kamu tadi ya. Papa tadi kebawa emosi aja. Papa memang belum bisa melepas kepergian Vara."

"Iya ma, Risto ngerti kok. Ma, Risto mau tanya. Va-vara sejak kapan udah ga ada?" Jollie yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas dan tersenyum kecil kearah Christof.

"Persis tiga minggu yang lalu ketika kalian bertiga baru saja sampai di rumah sakit. Waktu itu, kamu dan Mario tidak separah Vara. Menurut sanksi mata, bantal keselamatan punya Vara gak mengembang. Ya bisa dibilang yang mengembang cuman punya kamu aja. Karena itu luka Vara sangat parah ketimbang punya kamu dan Mario. Dan ketika kalian bertiga dibawa ke rumah sakit, hiks..hiks.. nyawa Vara sudah tidak tertolong, To. Begitu dibawa masuk ke ruang ICU, Vara sudah dinyatakan meninggal. Disitu mama sama papa belum sampe rumah sakit dan kita berdua pun tau dari tetangga yang membawa kalian kesini." Seketika itu, Christof segera memeluk Jollie untuk menguatkan sang mama.

"Yaudah mama jangan nangis lagi. Nanti Risto nangis lagi loh ma," ucap Risto dengan masih memeluk sang mama.

"Iya-iya sayang. Ya udah, mama pulang dulu ya sama papa. Kamu istirahat yang cukup. Semoga besok pagi mama kesini, kamu bisa pulang ya sama dokter." Christof pun mengangguk. Jollie pun keluar kamar menyusul Hanson yang sudah lebih dahulu keluar.

Selepas kepergian Jollie, Christof kembali termenung dan tak terasa air matanya kembali menetes. Tak disangka, semua yang awalnya hanya coba-coba membuat adiknya, Vara kembali menghadap sang Pencipta. Bahkan Christof masih ingat betul sebelum kecelakaan itu terjadi, dirinya dan juga Ivara mengalami perdebatan yang hebat dan saat itu Christof belum sempat mengucapkan permohonan maaf kepada Ivara. Kini rasa bersalahnya kepada Ivara semakin menumpuk hingga rasanya Christof tak bisa memaafkan dirinya sendiri atas tindakan buruk yang selama ini sudah ia lakukan kepada Ivara.

"Maafin kakak, Vara. Maafin gue," bisik Christof dalam hati saat ia berdoa untuk kepergian Ivara selamanya dari kehidupannya.

Keesokan harinya pun Christof sudah dinyatakan dapat kembali ke rumah oleh dokter yang merawatnya selama di rumah sakit. Christof sangat bersyukur dengan hal tersebut. Karena dengan begitu, ia dapat menengok Ivara yang sudah berada di alam yang berbeda dengan dirinya dan kedua orang tuanya.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang