Part 9 : Confused

11.4K 357 5
                                    

"EVAN!"

"Giselle?!"

"Kok lo bisa disini?!" jerit Evan dan Giselle bersamaan.

"Lo dulu," perintah Evan kepada Giselle. Mereka berdua pun duduk dan mulai berbincang kembali.

"Kok lo yang jadi tamu gue sih? Lo juga ga bilang sama gue kalo keluarga lo yang bakal ketemu sama keluarga gue," kata Giselle masih shok. Evan hanya tersenyum simpul.

"Sell, gue aja gak tau kalo keluarga gue mau ketemu sama keluarga lo. Yang jelas, kita berdua gak tau soal ini sama sekali. Gue yakin ini akal-akalan bonyok kita." Giselle pun mulai mengamati kedua orang tuanya dan orang tua Evan yang saat ini sedang berbincang dengan asiknya.

"Kita tunggu aja sampe mereka bilang apa tujuan dari pertemuan ini." Evan mengangguk mengerti. Evan dan Giselle kembali ke posisi duduk yang benar dan memperhatikan kedua orang tua mereka yang sedang berbincang. Rio yang sedari tadi tidak tahu apa-apa hanya bisa diam dan memperhatikan sekelilingnya dengan seksama.

"Ehem. Selamat malam semua. Terima kasih sudah datang pada makan malam hari ini. Sebenarnya acara makan malam hari ini mempunyai maksud dan tujuan-" Giselle, Evan, dan Rio saling berpandangan dan menyampaikan lewat isyarat mata mereka bahwa mereka pun tidak ada yang tahu apa maksud perkataan Herman.

"Maaf pa. Hmm, Giselle mau tanya. Maksud tujuannya apa ya? Kok Giselle gak pernah dikasih tau?" tanya Giselle yang penasaran. Herman, papa Giselle hanya tersenyum simpul. Herman pun menunggu saat-saat Giselle bertanya demikian.

"Jadi maksud dari makan malam ini adalah untuk merestui hub- Aww ma, sakit kaki papa," ringis Herman memegang kakinya yang sakit. Giselle yang sempat mendengar kata terakhir sebelum papanya meringis kesakitan yaitu 'merestui hub'. Merestui hubungan siapa? Siapa yang sedang menjalin hubungan?

"Gini sayang, maksud papa itu membangun relasi yang lebih baik lagi dengan keluarga Evan, ya kan Jollie, Chris?" tanya Erica, mama Giselle. Pertanyaan Erica disambut anggukan dari kedua orang tua Evan. Mendengarnya, Giselle bernafas lega. Pasalnya dia sedikit aneh dengan tingkah orang tuanya dan orang tua Evan yang tersenyum penuh arti kearah dirinya dan juga Evan.

"Iya Giselle, maksud tante sama mama kamu cuman mau membangun hubungan yang lebih baik lagi diantara kita apalagi keluarga kamu tambah satu anggota lagi kan. Sebelumnya nama kamu siapa, nak?"

"Mario Reynaldo, tante. Tapi cukup panggil saya Rio," ucap Rio memperkenalkan diri dengan sopan.

"Baiklah nak, Rio. Ya sudah ayo kita makan nanti makanannya keburu dingin." Pada akhirnya mereka semua melanjutkan aktivitas makan. Walaupun hati Giselle, Evan, dan Rio masih penasaran apa yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka.

****

Giselle POV

Sepulang dari makan malam itu, gue masih belom lega dengan jawaban mama dan juga tante Jollie a.k.a mamanya Evan. Mereka cuman bilang makan malem tadi cuman biar relasi keluarga gue sama Evan tetap baik. Tapi tidak dengan papa. Papa bilang merestui hubungan. Tapi hubungan siapa? Gue lagi gak pacaran sama kayak Rio. Evan pun juga gitu, dia gak pacaran juga. Terus hubungan siapa yang papa maksud? Sampe sekarang kata-kata papa melayang-layang diotak gue. Akhirnya gue memutuskan untuk tidur dan melupakan sejenak masalah itu.

****

Evan POV

Gue masih gak nyangka aja kalo keluarga tamu yang dibilang sama papa adalah keluarganya Giselle. Kita sering makan malem bersama tapi baru kali ini makan malemnya terkesan membingungkan. Kenapa? Pertama dengan alasan yang sedikit tidak masuk akal yang diucapkan mama dan juga tante Erica. Mereka bilang mau membangun relasi yang lebih baik?

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang