36. Sama-Sama Hancur

534 64 13
                                    

Seminggu telah berlalu, Daryl dan Adel sama-sama sibuk dengan kesibukan masing-masing. Sebentar lagi laporan mengenai pekerjaan yang mereka jalani harus segera dikumpulkan. Namun di tengah-tengah kesibukannya, Daryl masih memikirkan waktu yang tepat untuk menembak Adel. Dan di waktu luang ini, Daryl membuka ponselnya karena ingin mengirim chat untuk Adel, mengajak cewek itu ketemuan dengan alasan karena sudah tidak lama berjumpa.

            Daryl belum ngeh dengan display picture Adel yang terbaru, dengan lihai jarinya mengetik untaian pesan untuk mengajak cewek itu pergi. Send. Dan Daryl pun kini senyum-senyum sendiri di atas kasur yang ia rebahi.

            Ponsel Adel yang tergeletak di sebelah laptop gadis itu, menyala setelah mendapat pesan dari Daryl. Jantung Adel berdegup kencang melihat nama yang sudah lama tidak ia lihat itu. Selama ini nama Reno selalu memenuhi daftar chat di ponselnya. Akhirnya, secercah cahaya yang diam-diam Adel tunggu-tunggu itu muncul juga.

            Gadis itu pun meninggalkan kesibukannya sejenak di laptop dan beralih ke ponselnya, membaca pesan dari Daryl dalam hati.

Daryl Adriell: adelll
Daryl Adriell: sibuk gak del?
Daryl Adriell: ketemuan yok hehe udah lama

            Adel memajukan bibirnya. Ia tahu, kini ia bukan wanita yang bebas lagi. Apalagi pergi berdua hanya bersama cowok, ia harus meminta izin pada Reno. Dan kesempatan Reno memberi izin sepertinya hanya 0,000001 persen saja.

adeline: ren
adeline: gue boleh pergi sama temen gak?
adeline: tapi cowok

Reno: siapa?
Reno: berdua doang?

adeline: daryl, yang penjaga kasir toko buku waktu itu
adeline: inget kan?
adeline: iya nih kayaknya berdua doang:/

Reno: gila lu berdua doang
Reno: kalo gue jalan berdua doang sama nanda, lu gimana?

adeline: ish
adeline: iya sih gue gak mau
adeline: jadi gak boleh nih?:(

Reno: ya kagak lah
Reno: kalo rame2 baru boleh

adeline: ya ya ya

            Adel tidak bisa menyalahkan Reno sepenuhnya juga dalam kasus ini, karena cowok manapun juga akan melarang ceweknya pergi berdua bersama cowok lain. Apalagi Reno sama sekali tidak mengenal Daryl, hanya tahu nama. Adel hanya dapat mendengus. Memang benar apa kata Mama, intinya, kalau memilih salah satu di antara Daryl dan Reno, Adel harus kehilangan salah satunya.

            Konsekuensi.

            Baru saja Adel ingin melanjutkan membalas pesan Daryl, cowok itu sudah memberinya pesan terlebih dulu.

Daryl Adriell: del
Daryl Adriell: kamu udah jadian ya? hehe

            Tanpa sadar, Adel meremuk ponselnya yang memang tidak menghasilkan apapun. Perasaan merasa bersalah dan menyesal bercampur aduk dalam dirinya. Mengapa? Seharusnya kan Adel percaya diri dan bangga memberitahu kalau ia sudah memiliki kekasih. Mengapa sekarang ia jadi tidak percaya diri dan rasanya ingin berteriak pada Daryl kalau ia masih single dan akan selalu menunggu Daryl sampai kapanpun?

            Kedua ibu jari Adel yang seharusnya membalas pesan, hanya gemetar di sana. Ia benar-benar tidak tahu harus membalas apa. Sudah pasti, Adel harus berkata iya, tapi setelah ia berkata itu, maka tidak akan ada lagi kedekatan di antara mereka.

            Adel harus menerima ini, mau atau tidak, siap atau tidak.

adeline: iya nih ryl hehehe

Untold FeelingsWhere stories live. Discover now