ㅡspin off: rooming

61.5K 11.9K 7.3K
                                    

Tanpa tahu pasti ini sudah pagi atau masih malam, Mark terbangun. Tidak ada jam dinding di kamar ini, tapi saat bermaksud bergerak mencari jam tangan atau handphone untuk mengecek waktu, ia sadar seseorang dengan sweater rajutan warna khaki memeluknya dari samping...
















"Magu?" gumaman suara serak bangun tidur terredam di dada Mark.

"Eh?"

"Mau kemana?" tanya orang itu sambil mengeratkan pelukannya. "Jangan pergi."


Mark mengerjapkan matanya berulang kali, memastikan dia tidak salah lihat. Dengan gemetar ia perlahan menyentuh bagian belakang kepala dengan rambut lurus sebahu yang menempel di dadanya, lalu mengarahkan supaya wajahnya menghadap ke atas.
Tangan satunya lagi menyingkirkan helaian rambut yang berantakan di wajah itu.


"Hng?"


Hampir saja Mark berteriak histeris saat sepenuhnya melihat wajah yang ia kenal ㅡAlice Kim, menatapnya heran dengan mata masih setengah terpejam.
Sejak kapan??
Dan kenapa???


"A-alice," gagap Mark tidak jelas.

"Hm?" wajah mengantuk itu tersenyum tipis.

"Anuㅡ akuㅡ kitaㅡ"

"Kita kenapa?"

"Ki- kita ㅡkita?"

"Apa sih?"

"Ke-kenapa ki-kitaㅡ"










cup










"Hehe."


Mark membeku, dengan mata membulat menatap Alice yang terkekeh malu-malu setelah menciumnya. Ini sih gila.


"Kenapa sih? Kamu ngelindur ya? Hm?" tanya Alice mencubit hidung Mark lembut tanpa mengendurkan pelukannya sedikitpun.


Kepala Mark terasa kaku, bahkan untuk menggeleng.

"Aku kenapa bisa ada disini?" tanya Mark saat akhirnya sedikit tenang.

"Kamu lupa?"

"I-iya..."

"Uhhh cute hehehe."











CUTE ???










Alice pasti sudah gila, pikir Mark. Atau jangan-jangan anak itu keracunan lalu jadi gila.


Dengan gemetaran tangan Mark menghentikan cubitan-cubitan Alice di pipinya.
"Jawab dulu."

"Kemarin malam kan hujan badai," jawab Alice santai. "Ya udah, kamu tidur disini."










Tidur disini.











Tidur disini bergaung puluhan kali di dalam kepala Mark.

"Kita nggak ngapa-ngapain kan? Selain itu?" tanya Mark sembari menelan ludah.

Alice mengerucutkan bibirnya.
"Ngapa-ngapain ngapain?"

Mark berteriak dalam hati ㅡbisa tidak sih Alice tidak memasang ekspresi begitu?
Kemungkinan selain gila atau keracunan, Alice mabuk.

"Ya... Aku nggak berbuat yang aneh-aneh kan?" Mark berusaha tetap berpikir jernih.

"Misalnya?"

Vacancy ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang