_My Sweet Sasemse_

2.1K 140 25
                                    

_My Sweet Sasemse_

2 Januari 2018

***Happy reading gengs***

Tapi sebelumnya...

-Happy New Year, teman-teman ii...-

Semoga kita bisa lebih baik lagi dipergantian tahun ini, amin.

Dan jangan lupa, VOMMENTNYA, ok?!

Maaf typo selalu bergentayangan.

***

Hari ini gue ulang tahun tapi sejak gue membuka mata dan sekarang hampir memejamkan mata tidak ada kejutan sama sekali dari suami gue. Boro-boro kejutan, ucapan selamat pun gak ada. Dia disibukkan dengan berkas-berkas yang rasanya ingin gue bakar dan urusan lainnya yang membuat dia seharian tidak ada di rumah.

Gue mendengus kesal saat tahu kalau suami gue benar-benar mengabaikan hari spesial gue. Awalnya gue udah membayangkan kalau dia akan mengucapkan 'happy birthday' sambil membawa kue tart begitu jarum jam panjang berhimpit mesra dengan jarum jam pendek di angka dua belas, tapi nyatanya? Tahi. Gak ada apa pun yang terjadi di angka kramat bagi orang-orang yang merayakan ulang tahun itu.

Oke, gue masih bisa biasa aja saat dia tidak memberikan kejutan apapun di jam dua belas teng. Gue pun kembali menerka-nerka mungkin dia akan memberikan gue kejutan di pagi nanti dengan sesuatu yang tidak pernah gue duga sebelumnya. Gue coba bersabar dan ngertiin dia mengingat dia merupakan manusia sasemse yang tidak pernah suka dengan hal-hal romantis seperti itu. Terakhir saat dia memberi kejutan makan malam romantis, suasananya malah aneh banget karena dia memberi gue bunga dengan memasang tampang yang lurus.

Gue benar-benar kecewa karena sampai matahari berganti shift dengan bulan pun suami gue masih belum memberikan kejutan atau mengucapkan apa-apa ke gue. Awalnya gue pikir dia sengaja karena mau ngasih gue kejutan tapi setelah malam semakin larut dan mata gue udah gak bisa diajak kompromi lagi, kesabaran gue habis. Sugesti-sugesti yang gue kirim ke otak kalau suami gue menyiapkan sesuatu buat gue langsung buyar gitu aja.

Gue benar-benar kesal dan kecewa dengan sikap acuhnya. Gue udah berharap lebih dia akan memberi gue kejutan yang tak terduga tapi harapan gue sekarang udah pupus. Terhempas hembusan angin malam yang begitu dingin dan menusuk.

Gue mematikan lampu kamar dan juga lampu tidur di nakas seca tiba-tiba lalu langsung menjatuhkan diri di tempat tidur dengan selimut yang menggulung seluruh tubuh gue. Gue gak peduli suami gue yang lagi baca buku di sofa tunggal deket jendela jadi harus menghentikan kegiatannya karena lampu yang snegaja gue matiin. Sebelumnya gue selalu bertanya saat ingin mematikan lampu karena dia emang punya kebiasaan baca buku sebelum tidur, tapi untuk kali ini gue menghiraukan hal itu. Bodo amat, gue bener-bener kesel dan kecewa sama si sasemse.

Gue merasakan pipi gue basah karena air mata gue yang sudah meleleh entah sejak kapan. Hati gue rasanya seperti dicubit-cubit. Gue hanya bisa menggigit bibir bawah gue untuk meredam isak tangis gue agar suami gue tidak mendengarnya. Sementara itu telinga gue menangkap suara langkah yang mendekat ke arah gue. Sekitar lima detik kemudian gue mendekar sesuatu yang di taruh di nakas, mungkin buku yang tadi dia baca.

Suami gue ikut berbaring di samping gue dengan gue yang membelakanginya. Dia tidak bersuara apa pun seperti melontarkan protesan karena gue mematikan lampu secara tiba-tiba tanpa persetuajuan dia yang membuat acara membacanya terganggu. Gue meremas selimuat yang menggulung gue karena seharian ini interaksi gue dengan dia begitu minim, gue hanya bicara dengan dia pas sarapan tadi pagi dan pas dia baru aja pulang dari urusannya dia luar kota. Setelah itu sampai sekarang kami hanya diam-diaman seakan tidak mengenal satu sama lain.

Dosen RESE (ISLY) ✔ [Masa Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang