BAB 46: CERITA CINTA KITA BERDUA

4.2K 199 16
                                    

"Pagi Om." Salam Aldo kemudian berjabat tangan dengan papa Agatha yang sedang membaca koran di teras.

"Siapa ya?" tanya papa Agatha yang memang belum pernah bertemu dengan Aldo.

"Pacarnya Agatha, Pa." Jawab Gea membawakan secangkir teh untuk sang papa.

"Oh ini yang bikin Agatha suka senyum-senyum sendiri ya belakangan ini." Spontan membuat Aldo malu dan Gea hanya terkekeh.

"Ih.. Papa, Agatha denger loh," ucap Agatha yang ternyata sudah siap dengan kaos biru dan celana panjang santai berwarna hitam ditemani ransel mini berwarna biru.

"Memang faktanya begitu kan, Papa hanya berkata jujur." Ucap Papa tersenyum mengingat masa mudanya dulu bersama istrinya yang sekarang berada jauh dari mereka semua.

"Agatha mau pamit dulu, mau pergi ke makam mama terus jalan sama Aldo." Ucap Agatha seperti melaporkan kepada papanya dan Kak Gea kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

"Yauda kalian pulangnya jangan malam-malam," ucap Gea.

"Siap bos." ucap Agatha memberi hormat membuat suasana hangat tercipta diselingi tawa.

*******

Kedua sejoli itu bergandengan tangan, merasa lebih yakin bila menlangkah bersama. "Ini tuh salah satu alasan Tuhan menciptakan sela-sela diantara jari kita." Ucap Aldo sangat romantis membuat Agatha tersipu malu, untuk Agatha hal ini adalah pemandangan terindah dimana tangannya dan Aldo saling mengamit dan wajah tampan Aldo terpapar sinar matahari pagi sungguh kombinasi sempurna sekarang ia merasa kebahagiannya sudah datang ia memohon maaf pada Tuhan karna dulu ia telah mengatakan bahwa takdir begitu jahat dan tega membuat masalah tak pernah berhenti di hidupnya tapi sekarang dia punya sosok pahlawan yang akan menjaga dan melindunginya selalu serta mencurahkan rasa bahagia.

"Senyum-senyum aja nanti kesambet loh!" ucap Aldo menggoda saat mereka sudah sampai di depan sebuah makam milik 'Rani Andara'

Mereka berdua berdoa dan setelah Agatha sudah merasa dirinya lebih baik walaupun tadi sempat terisak karena mengingat mamanya sambil berjalan beriringan Agatha menceritakan kejadian pahit mengungkit segala luka yang berusaha ia tutupi tapi, ia harus melakukan ini Agatha punya prinsip dalam suatu hubungan harus ada sebuah kejujuran.

"Jadi itu alasan kamu gak pernah suka balon?" tanya Aldo.

"Tadinya juga benci sama warna pink dan ice cream, alasannya klasik itu yang bikin Mama aku meninggal. Tapi, dulu Papa pernah bilang kalau kematian seseorang itu ada ditangan Tuhan kita gak tau kapan dan kalau itu terjadi kita cuman bisa mengikhlaskan jangan menyalahkan apapun." Jelas Agatha saat mereka sudah sampai ditempat parkir kemudian Aldo tersenyum lagi bahwa inilah sisi lembut dari seorang Ketua OSIS yang menurutnya dulu menyebalkan.

"Kok kita lewat sini, Do?" tanya Agatha saat melihat mereka memasuki tol .

"Aku mau bawa kamu jalan-jalan sebelum mikirin UAS, sibuk sama acara perpisahan anak kelas 12," ucap Aldo menggenggam tangan Agatha lalu mengecup punggung tangan gadis di hadapannya ini entah mengapa Agatha sedikit terkejut karena perubahan sikap Aldo yang lebih romantis dan manja berbeda dengan dirinya dahulu yang sangat emosian dan suka sekali berkelahi.

"Jadi sok romantis gini sih cowok aku?" tanya Agatha yang sudah tidak canggung.

"Cewek aku ternyata bisa lembut juga ke cowok?" tanya Aldo membalik pertanyaan Agatha yang langsung membuat Agatha cemberut tapi sedetik kemudian bukan Aldo namanya bila tidak membuat lengkungan di bibir Agatha kembali nyata terlihat.

"Kok banyak kupu-kupu?" selalu banyak pertanyaan di kepala Agatha menduga-duga apalagi yang akan Aldo lakukan untuk membuat harinya berwarna.

"Nanti kamu bakal nemuin lagi lebih banyak didalam sana." Ucap Aldo, suasana jalan nya seperti kita sedang berada di pedesaan sungguh asri sekelilingnya terdapat rumah warga padat berhimpitan satu sama lain menciptakan rasa sosialisasi yang tinggi.

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Where stories live. Discover now