BAB 29: TERLUKA LALU KECEWA

3.4K 184 1
                                    

Agatha sudah sampai di sekolah pagi ini dengan wajah yang amat sumringah, ia mendapat banyak pujian karena keberhasilannya di acara ulang tahun sekolah kemarin banyak yang terkesan dengan semua acaranya.

"Tha sore ke mal yuk beli baju!" ajak Riska.

"Minggu kemarin emang kalian gak jadi?" tanya Agatha saat sudah sampai di kelas.

"Kalau formasi kita gak lengkap gue malas." Ucap Febri yang di setujui oleh Riska.

"Sweet banget sih kalian, tapi gue mesti minta maaf karna hari ini gue masih harus jagain Kak Alvin." Agatha terus membaca deretan rumus matematika.

"Kak Alvin lagi? Please deh dia tuh udah gede gak perlu lo jagain." Riska menahan kesal karena setiap kali ia ingin berkumpul dengan kedua sahabatnya Agatha selalu menolak dengan alasan ia ingin menjaga Alvin.

"Inget loh Tha, Kak Alvin memang impian lo tapi, dia bukan segalanya." Ucap Febri sedang memakan permen karetnya.

"Iya gue juga ngerti, tapi untuk sekarang gue minta pengertian kalian kalau Eza sakit gue rasa lo akan ngelakuin hal yang sama kan?" Agatha menatap Febri.

"Kok lo malah bahas Eza, out of the topic." ucap Febri kesal lalu meninggalkan kelas.

"Gue kecewa sama lo Tha." Riska pun menyusul Febri, Agatha bingung apa perkataannya salah namun ini memang sebuah kenyataan.

*******

Agatha sedang berjalan menuju ruang musik karena ingin mengambil beberapa berkas untuk di berikan kepada Bu Ina namun ketika ia sampai di depan itu ada sesuatu yang mengganjal, disana Kak Alvin dan Mila sedang berlatih gitar bersama tertawa bersama seperti hal yang dulu ia lakukan namun kali ini Mila yang memainkan peran itu, hati Agatha tersayat pisau tajam yang berkarat sangat perih. Ia merasa di bohongi saat tadi pagi Alvin berkata bahwa hari ini tidak akan masuk sekolah dan Agatha seperti biasa mempercayai itu tapi kenyataannya sungguh diluar perkiraan.

Tak sanggup lagi di pungkiri kenyataan ini menghantam hati Agatha yang baru saja dilambungkan setinggi langit dan sekarang sudah jatuh berkeping, niatnya ia urungkan untuk memasuki ruang musik karna tak sanggup melihat adegan mesra mereka jadi ia memutuskan untuk berjalan menuju gedung belakang sekolah untuk menenangkan diri.

*******

"Gile bos ku tak sangka punya bakat jadi aktor!" ucap Rangga saat geng Aldo telah berkumpul di markas mereka tepat di gudang belakang sekolah.

"Lebay lo kayak alay!" ucap Aldo membuat satu ruangan dipenuhi canda tawa.

"Oh Romeo kau tampan sekali, aku ingin mengecup mesra dirimu." Tiru Okky layaknya Juliet.

"Kampret lo nyosor gue, gue bilangin Riska nih!" seru Rangga membuat gelak tawa kembali terdengar.

"Men bagi rokok dong, belum sempat beli." Aldo yang merasa mulutnya sudah gatal.

"Yah rokok gue abis, dikuras sama tuh dua kunyuk!" menunjuk ke arah Rangga dan Okky sedangkan yang ditunjuk malah nyengir.

"Yauda gue keluar beli dulu, duluan aja kalau mau balik ke kelas" Aldo ijin pamit membeli ke warung di belakang sekolah.

"Siap bos!" serentak suara geng Aldo bergema.

Suara tangisan kecil menghentikan langkah Aldo, dengan ragu ia mendekati asal suara itu dalam hati ia berdoa keputusannya tidak salah pasalnya sudah banyak rumor bahwa sekolahannya angker, dulunya rumah sakit, atau bangunan sekolah didirikan di atas tanah kuburan.

"Mudah-mudahan bukan kuntilanak." Harap Aldo.

Setelah mengintip Aldo menemukan siapa yang berada di tembok belakang gedung sekolah adalah seorang gadis berambut panjang sedang menangis, tak terlalu kencang namun mampu mengusik batin seorang Aldo. Ia sudah tahu siapa wanita itu dan ia bersyukur karena itu bukan kuntilanak, ia mencoba diam dan memperhatikan gadis itu sampai ia tidak tahan karena gadis itu tidak berhenti menangis jadi ia menghampirinya.

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Where stories live. Discover now