BAB 17: SMA NUSANTARA

3.9K 186 1
                                    

"Gatha." suara khas seorang bapak memasuki kamar Agatha.

"Maafin Papa ya gak bisa jemput, ingkar janji. Tapi, Papa lakuin ini semua agar kamu tidak sengsara agar semua yang kamu butuhkan selalu terpenuhi. Doa Papa hanya satu kamu jadi gadis kuat seperti Mamamu." Sang papa mengecup dahi putri kecilnya yang sekarang menginjak remaja itu dan berlalu pergi dengan hati pilu karena telah membohongi orang yang sangat dicintainya itu, Agatha belum sepenuhnya tidur, ia masih bisa mencerna dengan baik apa yang papanya ucapkan, salah satu yang ia butuhkan bukan hanya materi namun lebih dari itu adalah kehadiran dan kasih sayang papanya.

********

Sekolah Bima Garuda akan mengadakan Pentas Seni, bazaar, juga acara ulang tahun sekolah yang disertai acara persahabatan antar dua sekolah. Agatha mengusir pikiran tentang acara OSIS dan mencoba fokus pada pelajaran Sejarah yang diterangkan oleh Pak Satya tentang bagaimana pejuang Indonesia merebut kemerdekaan, tokoh-tokoh pahlawan yang membuat Indonesia dapat berjaya sampai saat ini.

"Ssstt.." seperti ada suara yang mengganggu pendengaran Agatha.

"Gatha!" Bisikan itu lagi sungguh membuat konsentrasi Agatha terganggu.

"Apaan sih Ris?" Agatha kesal.

"Ini gue Aldo." Suara bariton itu, air muka Agatha berubah ia menjadi tegang dan yang lebih anehnya untuk apa Aldo duduk di tempatnya Riska.

"Lo ngapain sih?" tanya Agatha kesal.

"Gue mau minta maaf soal kemarin." Aldo tersenyum salah tingkah.

"Tha, Do jangan berisik dong gue gak kedengeran suara Pak Satya kalau lo berdua nyerocos terus." Ratih teman sebangku Agatha kesal, teman sebangkunya saja kesal bagaimana dengan Agatha.

"Feb, si Riska ngapain pindah sih?" tanya Agatha pada Febri yang ada disamping Aldo dan Febri mengangkat kedua bahu bukan karna tak tahu melainkan mendapatkan pelototan dari orang disampingnya.

"Gue sms lo kemarin, tapi kok lo gak bales?" tanya Aldo lagi sambil pura-pura menulis.

"Ternyata lo yang sms gak jelas? Dasar gak punya kerjaan." cerocos Agatha lagi-lagi dan di balas Aldo dengan menghela nafas.

"Bilang aja lo gak punya pulsa buat bales!" Aldo dengan santai berbicara seperti itu seakan tidak bisa menebak reaksi Agatha.

"Apa?! Maksud lo apa?" tanya Agatha cukup kencang sehingga membuat satu kelas melirik ke arahnya dan lebih parahnya.

"Iya Agatha, apakah penjelasan bapak kurang jelas? Sampai kamu harus berdiskusi dengan Aldo?" sindir Pak Satya dengan nada yang menjengkelkan membuat Agatha tersenyum kikuk.

"Sekali lagi bapak dengar ada yang berisik silakan keluar!" Tegas pak Satya membuat Agatha semakin kesal dengan cowok di belakangnya ini.

*******

Sekarang sekolah sudah sepi yang tersisa hanya anggota OSIS yang akan mengadakan rapat membahas acara ulang tahun sekolah dan juga acara persahabatan dengan SMA Nusantara.

"Selamat sore semua, terimakasih karena telah meluangkan waktu untuk rapat kita kali ini." Ucap Agatha membuka rapat yang dibalas anggukan oleh anggota OSIS lain.

"Jadi saya akan membahas mulai dari ketua pelaksana juga bagian lainnya, hingga tema, di samping itu juga akan ada pelantikan OSIS baru untuk membantu kita sementara kelas 12 sibuk mempersiapkan ujian." Agatha memulai rapatnya dengan aura ketegasannya.

Rapat berlangsung lancar sampai tema sudah diputuskan oleh seluruh peserta rapat. "Jadi kita putuskan temanya 'Berkreasi! Berkarya! Bekerja!'"dengan lantang Agatha menyimpulkannya setelah rapat selama dua setengah jam.

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon