BAB 15: DATING WITH BAD BOY

4.3K 215 0
                                    

"Kalau gak ada lagi yang mau dibahas gue balik duluan ya." Agatha segera membereskan beberapa tumpukan file dan memasukkannya ke dalam tas, wajahnya yang teramat dingin membuat satu ruangan hening dan selanjutnya hanya decitan pintu yang terdengar.

"Ah iya gue kan mau ambil berkas-berkas untuk lomba musik." Ucap Agatha saat ia telah sampai di parkiran, dengan langkah gontai ia menuju ruang musik. Kalau saja berkas itu tidak diminta oleh Bu Ina besok, ia akan mengambilnya kapan-kapan dan berhubung kunci ruangan musik ada padanya.

"Loh kok gak kekunci ya?" tanya Agatha saat dengan gampang membuka pintu, tiba-tiba suasana menjadi dingin seluruh bulu kuduknya merinding dengan seluruh keberanian yang ia miliki.

"Agatha." Sebuah suara dingin menelusup masuk ke pendengaran gadis itu membuatnya terlonjak kaget dan mundur sampai ke pintu dan kemudian ia merasakan badannya menabrak seseorang, mereka jatuh bersama diatas lantai.

"Sadar dong lo tuh berat." Ucap suara dingin itu membuat Agatha segera bangun dan berbalik badan untuk melihat siapa yang mengatai badannya berat.

"Elo?!" sentak Agatha kesal melihat Aldo yang sedang berusaha bangun.

"Iya gue, kenapa? kangen?" tanya Aldo menantang.

"Iya kangen, kangen pengen nonjok!" ucap Agatha mengepalkan tangan didepan wajah Aldo.

"Uh serem, ganas, lo cewek apa tukang pukul?" tanya Aldo tertawa dan seolah-olah takut.

"Udah deh pergi lo, jauh-jauh dari hidup gue!" sentak Agatha lagi membuat Aldo lagi-lagi hanya tertawa.

"Bye bu KeTos galak, jangan kangen ya." Ucap Aldo melambaikan tangan.

Agatha kesal dengan perilaku Aldo kepada dirinya yang semakin hari semakin membuat amarahnya naik secara tiba-tiba di tambah satu sekolah sudah tersebar gosip murahan tentang dirinya, hidupnya semakin menyebalkan saja.

"Agatha?" suara dingin itu lagi-lagi masuk ke dalam pendengarannya dan membuat seluruh bulu kuduknya merinding dan ia segera membalikan badan lalu menyengir.

"Eh kak Alvin," ucapnya bingung harus berkata apa.

"Kamu ngapain di sini?" tanya kak Alvin yang kali ini jauh lebih ramah, ini langkah yang sangat baik untuk dirinya mengenal lebih jauh dengan pangeran esnya.

"Oh iya, saya mau ngambil berkas-berkas untuk lomba musik." Ucap Agatha masih salah tingkah dan hanya di balas anggukan. Suasana tak enak segera di hiraukan oleh Agatha dan ia langsung masuk mencari lemari biru tempat di mana berkas itu diletakan.

"Makasih ya sekali lagi, sejak kamu jadi Ketua OSIS rasanya ekskul musik kembali hidup, lebih tepatnya semua ekskul." Alvin kembali menatap Agatha yang sibuk mencari berkas namun kegiatannya terhenti saat mendengar pujian beruntun dari seseorang yang selalu ada di pikirannya, mungkin ia sering mendengar pujian dari guru dan teman-temannya namun ini berbeda ia dipuji oleh orang yang sangat disukainya, seseorang yang begitu berbakat dalam segala bidang.

Agatha tersenyum. "Sama-sama kak, saya senang kalau kakak merasa begitu." Ucap Agatha sopan.

"Bisa nyanyi?" tanya nya masih dingin.

"Gak bisa kak, ketawa aja saya fals." Agatha terkekeh dan segera membalik badan saat sudah menemukan berkas-berkas yang ia cari, ia tersenyum saat melihat Kak Alvin tersenyum cukup lebar atau lebih tepatnya sedikit mengangkat kedua sudut bibirnya.

"Kalau main alat musik?" ia mengangkat salah satu alisnya, Agatha yang melihat segala ekspresi Alvin sedekat ini merasa jantungnya tidak terkontrol.

"Apalagi itu kak, saya gak bidang di seni musik." ucapku tersenyum malu, memang Agatha yang dikenal sangat pandai dalam segala bidang contohnya dalam memimpin sebuah organisasi, dalam hal pelajaran, membuat tulisan-tulisan bermakna, dia juga tidak kalah cantik dengan cewek-cewek populer di sekolahnya seperti Steffi dan gengnya.

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Where stories live. Discover now