BAB 14: GOSIP HANGAT

4.4K 215 9
                                    

Pagi ini sekolah kembali dipenuhi oleh murid-murid berseragam putih biru di lapangan sekolah, hari ini adalah hari terakhir MOS jadi panitia yang adalah OSIS sudah mempersiapkan sebuah acara untuk membuat semua siswa dan siswi terkesima dan bangga sudah memilih SMA Bima Garuda menjadi tempat menuntut ilmu selama 3 tahun kedepan.

"Tha..Thaa.." Riska menepuk kedua pipi Agatha saat sang sahabat telah datang, dan Agatha hanya kaget serta bingung melihat tingkah aneh Riska.

"Astaga syukurlah lo masih hidup, gue kira..." Ucap Riska menggantung.

"Lo kira apa? Gue udah mati?" tanya Agatha kesal pasalnya Riska sangat tidak pengertian, sekarang Agatha sedang membawa banyak sekali perlengkapan dan Riska menghalangi Agatha untuk duduk.

"Lo mah suka fitnah, ya abisnya lo kemarin keras kepala buat tetap pulang padahal ada yang tawuran deket rumah lo!" ketus Riska sambil memberikan jalan pada Agatha dan membantu membawakan sebagian besar barang-barang itu.

"Buktinya sekarang lo ngeliat gue baik-baik aja kan?" ucap Agatha berbangg diri.

"Ya karna lo di tolong Aldo." Ucap Febri yang baru datang, 'deg' sebuah hantaman keras menyentuh hati Agatha, memang ia tidak dapat memungkiri bahwa Aldo berpengaruh besar saat menyelamatkan hidupnya kemarin.

"Lo tahu dari mana?" tanya Agatha dingin menetralkan perasaan.

"Satu sekolah juga tahu kali Tha." Ucap Febri tersenyum menggoda, Febri memang lah sahabat yang paling sedikit berbicara namun dia mengetahui banyak hal, ia adalah tipe sahabat yang cuek namun sedikit saja dia berbicara sangat menyentuh.

"Loh kok gue gak tau? Kan gue anak sekolah sini?" tanya Riska sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Makanya gabung di ekstrakulikuler yang ada, jangan malah ke salon." Febri lagi-lagi terkekeh.

"Songong lo, mentang-mentang ketua basket." Riska jengah dengan sahabatnya satu itu.

"Udah ah gue mau ke ruang OSIS dulu." Ucap Agatha menyudahi pertentangan pagi itu.

"Eh Tha, jawab dulu emang lo di tolongin Aldo nya gimana?" Riska ingin mencegah kepergian Agatha namun terlambat sahabatnya jalan dengan sangat cepat.

*******

"Bos, gimana kemarin sama bu KeTos?" tanya Okky saat mereka sedang di gudang tempat biasa geng Aldo berkumpul.

"Kepo lo!" ucap Rangga.

"Dih kok lo yang jawab sih, emang lo siapanya Aldo? Emaknya? Bapaknya?" tanya Okky jengkel.

"Loh emang Aldo gak kasih tau? Gue ini kekasih gelapnya." Ucap Rangga begitu saja sambil mencolek dagu Aldo.

"Sial lo berdua, gue masih normal. Sekali lagi tingkah lo berdua menjijikan, gue keluarin dari grup!" Ancaman itu membuat suara tawa mereka yang tadi jadi tertahan.

"Ampun bos, yang lagi kasmaran beda ya." ucap Okky terkekeh.

"Menurut kalian, kalau orang yang sering berantem bisa jadi jatuh cinta?" tanya Aldo tiba-tiba sambil menerawang ke depan, Rangga dan Okky di buat kaget dengan pertanyaan itu. Sejujurnya mereka tahu kalau pemimpin mereka sedang merasakan perasaan yang tak biasa pada sang KeTos namun mereka ragu melihat sikap Agatha yang berbanding terbalik bagaikan langit dan bumi.

"Ya bisa aja sih bos, namanya jatuh cinta gak bisa diprediksi sama siapa,kapan, dan bagaimana?" Okky berusaha menjelaskan dan Rangga mengangguk menyetujuinya.

"Tapi gue ragu sama itu." Ucap Aldo lagi.

"Kan bos belum coba, gimana udah tau hasilnya?" Rangga kali ini bersuara, setelah itu Aldo sedang berusaha mencerna kata-kata kedua sahabat karibnya itu.

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Where stories live. Discover now