Genep Puluh [Goodbye]

Start from the beginning
                                    

Lagi enak-enaknya ngebalesin chat-an dari suami gue, tiba-tiba kening gue nabrak sesuatu. Gue pun mengalihkan atensi gue dari layar pintar hp gue ke sesuatu yang gue tabrak barusan dan mendapati sebuh tangan kekar menempel di kening gue.

Refleks gue pun mundur satu langkah dan melihat Mingyu lagi menggelengkan kepalanya di samping gue.

"Kebiasaan suka ceroboh ya, pintu masih ditutup mau maen labrak aja." kata Mingyu yang mengundang senyuman gak berdosa dari gue.

Mingyu pun bukain pintu terus melangkah keluar diikuti gue dibelakang dia. Begitu keluar, gue mendapati Taeyong lagi asik mainin hpnya. Hari ini dia emang mau nebeng sama Mingyu karena motornya lagi di bengkel.

"Udah? Ayo pulang." Taeyong langsung menggandeng genit tangan Mingyu bikin gue jijik.

Untung aja Kakak Intan gak enek liat manusia kaya gini. Terlalu menerima apa adanya.

"Jijik lo berdua."

"Yey, sirik aja lo." Cibir Taeyong.

Mingyu langsung noyor kepala Taeyeong,"Minggir lo gak usah nempel-nempelin gue, geli."

"Elah, gue kan cuma pengen nemenin lo yang lagi patah hati." Celetuk Taeyong yang membuat gue sedikit gak enak sama Mingyu.

"Sinting!" umpat Mingyu kesel.

"Najis lo Keong, gue heran kenapa Kakak Intan betah sama manusia aneh kaya lo."

"Ganteng gini siapa yang gak betah sih."

"Oweks..."

"Kenapa, lo juga mau gue tungguin? Siap aja sih gue, siapa tahu aja nilai gue di mata kuliah suami lo tahu-tahu dapet A."

"AMPAS ya Yong?" Tanya gue dengan penuh penekanan di kata 'ampas'.

"Buruan, gue tinggalin nih." Kata Mingyu penuh ancaman.

Tiba-tiba aja mobil suami gue dateng dan langsung berhenti tepat di depan kelas gue. Karena Mingyu sama Taeyong masih bareng gue, gue pun pamit sama mereka berdua.

"Duluan ya. Ja neeee..."

"Yooo... hati-hati Na." Jawab Taeyong sementara Mingyu hanya tersenyum kecil.

"Yooo..."

Gue masuk ke dalam mobil dan suami gue langsung masangin safety belt. Waktu gue ngelirik keluar jendela ternyata Mingyu sama Taeyong masih ada di tempat tadi. Gue lihat Taeyong nepuk bahu Mingyu sementara cowok berhidung bangir itu terlihat lagi menguatkan diri meskipun kekecewaan masih terlihat jelas di wajah tampannya.

 Gue lihat Taeyong nepuk bahu Mingyu sementara cowok berhidung bangir itu terlihat lagi menguatkan diri meskipun kekecewaan masih terlihat jelas di wajah tampannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesaat tatapan mata gue dan tatapan mata Mingyu bertemu, tapi dia buru-buru memutus kontak mata itu. Gue hanya menghela nafas berat dan gak mau terlalu musingin hal itu. Sekarang ini gue lebih ngotrol diri buat gak mikirin hal-hal yang gak perlu. Masih banyak hal-hal lainnya yang jauh lebih penting yang harus gue pikirin, salah satunya buah hati gue di dalam perut gue. Seperti yang Aas bilang gua gak boleh nyekokin galau-galauan ke anak gue. jadi gue putusin kemarin itu adalah galau terakhir dalam hidup gue.

Dosen RESE (ISLY) ✔ [Masa Revisi]Where stories live. Discover now