Opat Puluh Dua (Hampir aja)

Start from the beginning
                                    

"Saya lagi mikir dan gak nemu-nemu jawabannya terus saya mandangin dinding ruangan ini buat nenangin pikiran dan akhirnya terbawa suasana." Gue membela diri.

"Kamu kebanyakan mikir."

Gue natap pak Baekhyun tejem dan dia cuma natap gue datar. Gue majuin wajah gue natap dia lekat-lekat sampai dia nautin sebelah alisnya pas wajah gue sama dia cuma berjarak beberapa centi. Gue bisa ngeliat semburat merah tipis di kedua pipi mulusnya.

"Kak..."

"Hm?" Tanyanya sedikit gugup. Iya sedikit doang kok.

"Siapa kakak sebenernya?"

"Saya suami kamu yang merangkap jadi dosen kamu."

Gue muterin bola mata gue. Orang buta juga tahu fakta yang itu. Hnnnnnn, pengen ngedusel-duselin kepalan tangan gue di pipi tirusnya sampe memar.

"Mamah bilang kakak yang nyiapin kamar saya di rumah dulu." Pak Baekhyun sempat terlihat sedikit kaget pas gue ngomong gitu tapi dia kembali biasa-biasa aja.

"Maksudnya apa?"

"Gak ada maksud apa-apa, saya hanya bantuin mamah aja."

"Sampai harus ngedekor kamar saya segala? Seorang Byun Baekhyun mempersiapkan kamar untuk seorang gadis yang menjadi mahasiswanya, bukannya ini sangat aneh?!"

"Tidak usah berlebihan, saya gak suka drama."

"Siapa kakak sebenernya?" Tanya gue penuh penekanan.

Bukannya menjawab pak Bakhyun malah ngelangkah menuju piano yang bertengger anggun di sebelah ruangan ini yang hanya disekat oleh guci-guci cantik berbagai ukuran. Dia berjalan sambil menggulung lengan kemejanya lalu duduk di kursi piano itu dan membuka penutup tuts piano itu.

Ting...

Pak Baekkhyun menekan salah satu tuts piano di depannya. Gue memperhatikan dia dengan seksama dan dengan kedua alis yang saling bertaut bingung.

"Ingat saya?"

Gue semakin nautin kedua alis gue, berpikir keras mencoba mengingat-ngingat siapa sosok lelaki di hadapan gue ini.

Ah.... mata gue membulat sempurna.

"Kakak...














































































































































.... dosen rese yang ngasih saya nilai C di semester dua."

Breng!!!!

Pak Bakehyun langsung masang wajah bete dan menekan beberapa tuts secara bersamaan menghasilkan melodi yang begitu mengoyak jiwa bikin gendang telinga gue hampir pecah.

___

Halooooo...

Gue cuma mau ngasih kabar, kalau gue sama sekali gak inget siapa pak Baekhyun. Stimulus respon antara dia sama gue gagal total. Kayanya gue harus ngarantina memori gue.

Oke bye-bye dunia.....

Ja neeeeee....

***

1 bulan kemudian...

Rasanya gue mau lemparin pak Baekhyun ke kutub utara pas dia mengumumkan bahwa tugas UAS-nya kali ini harus tampil nyanyi dan main pianika di depan umum.

Dosen RESE (ISLY) ✔ [Masa Revisi]Where stories live. Discover now