BAB 16: BERSAMA ALDO

Beginne am Anfang
                                    

"Capek ya ngejar cowok ganteng?" suara dari belakang membuat Agatha geram jadi ia segera berbalik bersiap menonjok muka Aldo jika saja satu gerakan singkat tak dilakukan Aldo.

"Buat lo." Ucapnya memberikan setangkai bunga anggrek putih, Agatha tertegun.

"Romantis ya? Sampe blushing gitu?" goda Aldo membangunkan macan betina.

"Sok romantis!" Agatha menepis bunga dari Aldo, sejujurnya bunga itu adalah kesukaan Agatha dan mamanya bahkan dulu di halaman rumah mereka di dominasi tanaman anggrek putih.

"Jangan gengsi, terima aja!" Aldo mengambil tangan Agatha dan meletakkannya di telapak tangan Agatha.

"Jangan gengsi, terima aja!" Aldo mengambil tangan Agatha dan meletakkannya di telapak tangan Agatha

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

*******

"Makasih ya." Agatha berucap singkat saat mereka sudah sampai digerbang rumah Agatha yang bercat cokelat, perkataan Agatha dibalas dengan senyuman termanis oleh Aldo.

"Agatha!" sebuah suara tegas muncul dari arah belakang membuat Agatha menghela nafas panjang.

"Kenapa baru pulang jam segini? Pulang sekolah harusnya langsung pulang!" penegasan itu lagi-lagi membuat Agatha memutar kedua bola matanya jengah.

"Maaf, tadi saya yang ajak Agatha. Kita makan bentar tadi." Aldo menjelaskan untuk mencairkan suasana panas di antara kakak beradik ini.

"Saya gak minta kamu ikut campur, lain kali kalau kamu bawa anak perempuan orang tolong izin terlebih dahulu." Gea dengan tegas menatap Aldo, Aldo hanya bisa pasrah memang ini kesalahannya.

"Udahlah kak, jangan batasin aku! Aku tuh udah dewasa. Cukup kakak aja yang kayak burung dalam sangkar! Gak sama aku!" Agatha kesal dengan semua perlakuan kakaknya, ia pun meluapkan emosinya.

"Permisi, saya balik dulu." Pamit Aldo tidak mau membuat suasana semakin tidak enak, ia pun segera menyalakan mesin motor dan melaju membelah jalanan malam hari.

"Agatha, kamu baru pulang sayang?" tanya oma yang sedang membaca koran.

"Iya oma, dan sambutan dari kak Gea buruk banget." Ucap Agatha langsung mengecup pipi oma dan berjalan menuju kamarnya.

"Sekarang kerjaan kamu pergi-pergi terus sama cowok yang beda-beda setiap harinya, kakak gak pernah ajarin kamu seperti itu Tha." Gea frustasi dengan adik bungsunya itu padahal ia tidak tahu seberapa hancur hati Agatha saat ini jika saja Aldo tak datang untuk membuat harinya tidak benar-benar hancur.

Agatha mengepalkan tangannya menunjukan emosi gadis ini akan meledak sebentar lagi. "Kakak gak tau apa-apa! Kakak gak akan pernah tau apa yang Agatha rasain! Jadi Agatha minta jangan pernah ngatain orang kalau kakak gak kenal baik siapa orang itu!" Cerocos Agatha kesal menaikan suaranya dan setelah itu ia berjalan cepat menuju kamarnya.

Gea hanya bisa menghela nafas, ia tak tahu harus bagaimana lagi membuat Agatha seperti dahulu, Agatha yang ceria, lembut, dan tidak egois sungguh ia lelah. "Gea, Oma rasa kamu terlalu cepat dalam berbicara, sadarkah kamu itu dapat membuat luka dihati adikmu semakin lebar?" tanya Oma mengelus pundak Gea, ia tahu keadaan kedua cucunya ini sangat kacau sibuk dengan ego masing-masing ditambah tidak ada peran ibu yang mengerti masalah mereka masing-masing.

"Gea tau oma, berkali-kali kan aku bilang. Aku cuman pengen Agatha aman dari pergaulan gak jelas di luar sana, itu aja." Gea terlihat lelah dengan hidupnya di umurnya yang menginjak 25 tahun ini rasanya beban yang harus dia pikul semakin besar, di kantor ia dituntut sebagai direktur utama dengan segudang tugas yang membuatnya bahkan tidak bisa menikmati masa mudanya, di rumah tak ada sedikitpun suasana keluarga yang hangat, ia rindu mamanya dulu setiap hari mamanya akan berulang kali berkata untuk mengingatkan sang papa, ia dan Agatha untuk makan bersama, untuk memiliki rasa peduli dan kasih sayang satu sama lain namun sekarang semua terasa berbeda.

Agatha membanting tubuhnya ke kasur tanda ia lelah dengan semua beban hidup yang ada di pundaknya, ia ingin berlari sejauh mungkin sampai tidak ada satu orang pun yang dapat menemukan dirinya.

Smartphone milik Agatha berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk, sejujurnya ia sangat malas membuka ponsel saat ini namun ia takut kalau itu adalah kepentingan OSIS.

From : 081230200079

'Sorry.'

"Siapa sih malem-malem gini bilang sorry, gak jelas banget deh." Ucap Agatha kesal langsung membanting ponselnya ke atas kasur, malam ini Agatha tertidur dengan pikiran yang rumit tentang hidupnya.










Ehemm main kejar-kejaran ya Aldo sama Agatha kayak film India aja kan author jadi pengen ikutan wkwkwkwk.. btw Aldo kok makin ke sini makin sweet sih, menurut readers Gatha bakal luluh gak ya? 

Aldo bertanggung jawab banget sih calon idaman author deh *eh wkwkwkwk.. btw siapa sih yang SMS Agatha malem-malem?

Kak Gea maafin Agatha yaa kan dia masih labil jadi suka marah gitu tapi kakak juga harus tau Gatha butuh kasih sayang *authormenyuarakanisihatiGatha

Next chapter.. thankyouuuuuu

AGATHA (Ketua OSIS Galak VS Bad Boy Nyebelin)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt