Part 32 : New Protector For Giselle

4.5K 150 7
                                    

BTW, MENURUT KALIAN KALO GUE BUAT GRUP LINE BUAT KALIAN PARA READERS BIAR BISA TANYA2 SOAL CERITA GUE YAY/NAY?

Happy Reading~~

****

"Rio?" panggil Giselle begitu membuka pintu. Mendengar suara Giselle, semua orang menoleh tak terkecuali Rio yang dipanggil.

"Sell? Lo-" Belum sempat Rio melanjutkan kata-katanya, Giselle sudah memeluk tubuh Rio erat dan menenggelamkan wajahnya di dada Rio. Rio yang tahu Giselle sedang menangis saat itu, langsung membalas pelukan Giselle dan mengelus punggung adiknya itu dengan rasa sayang.

"Sssttt, okay I let you to cry. Just cry, my sist," ucap Rio yang membuat tangis Giselle semakin menjadi. Suasana pun berubah menjadi haru. Namun, suara Joe kembali terdengar.

"Gin, kenapa kalian berdua tadi kesini kayak ngos-ngosan gitu?"

"Jadi gini ka, Giselle dapat sms iseng dari seseorang, ga tau siapa. Nah orang itu ngirim sebuah pesan tapi huruf-hurufnya itu disusun terbalik. Dan akhirnya aku coba bantu Giselle mecahin kalimat itu. Dan kalimat itu ngancem keselamatannya Rio. Makanya Giselle langsung panik dan langsung kesini secepat mungkin." Begitu mendengarnya, semuanya mengangguk mengerti.

"Pantes aja Giselle mukanya panik banget tadi," ucap Tio tiba-tiba. Semua orang pun menoleh kearah Tio dengan tatapan bertanya. Tio yang merasakan tatapan itu langsung berkata lagi, "iya tadi gue ketemu mereka berdua diluar pas baru sampe."

"Giselle, udah jangan nangis lagi buktinya sekarang Rio gapapakan? Lagian siapa tuh yang berani ngancem sahabat gue ini? Wah harus lawan gue dulu," ucap Matt tiba-tiba dan membuat seluruh teman-temannya menoyor kepalanya dan menyorakinya.

"Sell, jadi bener yang diceritain Gina barusan?" tanya Rio penuh selidik sambil membantu Giselle merapikan rambutnya.

"Iya Rio. Makanya gue langsung kesini karena gue takutnya lo lagi sendirian tadi. Tapi untungnya lo udah sadar dari koma dan ada temen-temen lo ini. Kalo engga, gue udah gatau gimana nasib lo Rio. Gue takut seseorang itu beneran berbuat jahat sama lo. Gue takut, Yo.." ucap Giselle dengan gemetar dan membuat Rio menarik Giselle kedalam pelukannya lagi. Melihat Giselle semakin sedih, membuat kelima sahabat Rio dan Gina membuat formasi lingkaran dan segera memeluk Giselle yang sedih dan mencoba untuk menenangkannya.

"Udah Sell, jangan sedih lagi. Rio bakal baik-baik aja, percaya sama kita," kata Joe.

"Iya bener Sell, tenang aja, kita bakal ngajagain kakak lo yang kadang-kadang galak ini," tambah Matt.

"Iya Sell, pokoknya kita juga bakal jagain Rio selama dia masih dirumah sakit kok. Jadi lo jangan sungkan-sungkan buat minta tolong sama kita. Ya kan guys?" kata Ryan.

"Yoi bro," jawab Matt, Joe, Tio, dan James bersamaan.

"Bener tuh. Kita udah anggep Rio kayak sodara kita sendiri. Jadi kalo dia belom sembuh, kita pasti jenguk terus dan bantu terus," sahut James menambahkan.

Mendengar semua kata-kata dari para sahabat Rio membuat Giselle tenang dan juga lega.

"Makasih ya semuanya, udah mau bantu ngejaga Rio selama dia dirumah sakit. Makasih juga kalian udah mencoba ngehibur aku." Semuanya pun mengangguk dan tersenyum kearah Giselle.

"Udah sekarang lo gak perlu sedih lagi, okay? Lo tau ga kalo lo nangis, gue berasa yang bikin lo nangis. Apalagi gue juga ga suka liat lo nangis. Jadi, gue mau minta maaf ya gara-gara gue, lo jadi suka nangis gini, Sell. Apalagi sampe kena sms teror gitu. Coba kejadiannya gak gini, mungkin hidup lo bakal tenang," kata Rio dengan rasa bersalah.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang