Duapuluh Enam: Keindahan Yang Luput

1.5K 153 29
                                    


status: filler


Tseleevo, sebuah tempat di Moscow Oblast, beberapa kilometer saja utara ibukota Russia tersebut. Rumah dari sesi bersalju Grand Prix Polo Championship kelas dunia, bersama St. Moritz di Swiss. Hal-hal kecil lebih menjadi perhatian di sini ketimbang keutamaan pertandingan Polo tersebut. Dikenal sebagai rumah berkuda prestisius sejak Abad Pencerahan, hadirin terundang Tseleevo lebih peduli perihal siapa yang akan berlaga –lengkap dengan nama kudanya, ketimbang hasil pertandingan itu sendiri. Medali dan poin terkumpul memang milik negara, tapi anggota tim yang kesemuanya mahir menjaga keseimbangan di punggung kuda yang berlari cepat demi mengejar bola yang bergulir di lapangan berlumpur beku, adalah keturunan-keturunan kesekian dari keluarga-keluarga yang dulunya mencecap kekuasaan beratus tahun. Para gadis akan bersolek sempurna supaya memikat dalam ketertutupan ragawi mereka. Dan sungguh menarik menyaksikannya. Itu terjadi saat sesi rutin pertandingan kelas dunia.

Maka sewaktu yang tergelar adalah pertandingan amal, lebih dari menarik bagi para gadis yang baik-baik, terlebih yang jalang. Nama anggota tim yang bertanding dari dua belah pihak mutlak adalah milik pangeran-pangeran muda, pewaris korporasi Eropa, keturunan murni dari keluarga-keluarga berkuasa seribu tahun yang jarang dikenal publik, atau pemuda-pemuda kaya raya yang berjaya di Dunia Baru. Biasanya pertandingan amal merupakan senang-senang tersendiri antara mereka. Dua kubu adalah mereka yang berbasis di Eropa dan Asia daratan, melawan mereka yang dari Dunia Baru; Amerika dan Kanada. Kali ini Derrick Alexey, putra Alexey Sergei Durunov, ikut bertanding. Meskipun dia dari seberang lautan, ia bersama para saudara tua daratan.

Sebuah kehormatan tersendiri diberikan terhadap CorporatE karena mereka keturunan langsung former people yang berpengaruh sebelum tragedi itu. Durunov memiliki darah Gölitsin sekaligus Sheremetev. Jika kau mau tahu, dua keluarga tersebut selalu mendampingi regalia meski kerap berseberangan. Perlu berlari ke lebih dari lima ratus tahun lalu untuk mengurai silsilah mereka. Singkatnya, karena tetesan darah Habsburg dalam nadi klan Romanov, maka mereka yang merayakan kekuasaan dalam istana-istana seribu jendela berglazur lapis lazuli dan jamrud tersebut. Dari Onstanskino sampai istana musim dingin, dari St. Petersburg sampai Vladivostok. Sementara, Durunov lebih sibuk berpetualang sebagai jenderal-jenderal perintis maupun eksplorer, naturalists atapun pedagang besar.

Dan tentang Alaric, ia memutuskan tidak jauh-jauh dari Jaya Emyr berhubung ini adalah dunia asing yang tampak lebih berkilau ketimbang dinding-dinding bersepuh emas istana Versailles maupun kediaman Trump. Bukan pada kemegahan kasat mata, tapi semacam kharisma mendominasi milik orang-orang sekitarannya yang bikin sedikit gentar. Ia lihat Aymard dan Dharma juga memilih diam jika tidak diajak bicara. Lain hal dengan Aisha yang terus menerus berbicara bersama para perempuan yang luar biasa menawan. Rambut mereka coklat kelam kalau tidak pirang sempurna atau putih berkilau. Mereka menawan tapi bukanlah seperti gadis-gadis yang biasa menghias Vogue, Tatler, atau tabloid berkilau apapun. Yang dikenakan mereka sama sekali belum pernah dilihat dalam katalog yang belum diluncurkan sekalipun. Tentu saja. Jika kata hâute coutoure dan limited edition rumah mode dianggap manifestasi prestige tertinggi, mereka hanya terkikik pelan mengulum senyum dan meremehkan. Sudah kebiasaan mereka untuk memanggil langsung desainer kepala rumah mode ke kediaman mereka.

Salah satu dari mereka, yang berambut putih, boleh kapan saja meminta Karl Lagerfeld mampir ke rumahnya. Ia akan meminta si desainer kepala Chanel tersebut merancang apa saja semaunya yang hanya akan ada satu di dunia. Di kediamannya, Lagerfeld bahkan sudi menanggalkan kaus tangan putih dan kaca matanya itu. Demi sang putri tak tersinggung merasa Tuan Lagerfeld menilai kediamannya tidak higienis. Dia sepupu sekaligus sahabat Sophie-Margueritte, kalau sedang tidak manja seperti itu biasanya ia sedang menunaikan tugasnya di bawah bendera NGO apa saja. Yang terakhir, ia baru selesaikan kerja sosialnya di Ghana sebagai relawan pengajar kanak-kanak. Namanya Faviola, dan ia sangat tertarik bicara dengan Aisha, mengabaikan kerumunan orang-orang yang memandangnya memuja.

Into You [F I N]Where stories live. Discover now