Duapuluh Dua: Reserved RSVP

1.7K 178 45
                                    


RSVP berhenti menerima pelanggan kelas Platinum meski banyak yang bersedia berkali lipat membayar harga berlangganan. Sudah terlanjur terjadi, RSVP menjadi kanal pelempar gosip yang justru bisa dijadikan parameter prediksi. Selain itu, eksklusifitas adalah alasan berikutnya mengapa RSVP begitu dikejar.

Sifat dasar manusia, salah satunya penasaran. Keingin tahuan berlebih untuk kemudian ingin diterima oleh lingkungannya. Berbuntut ingin merasa istimewa akibat menjadi bagian dari kerumunan dengan pengetahuan yang sulit diakses. Kembali, ingin menjadi penting istimewa dalam lingkungan sosial terbaik.

Eksklusifitas yang tertutup, memberi sensasi sebagai yang terpenting. Mungkin memang ilusi, tapi bagaimana jika memang demikian aturan mainnya? Beginilah manusia, terperangkap struktur sosial.

RSVP, harus diakui, menyediakan ekosistem tersebut. Berita pasar uang dan politik, yang mengakses notabene orang-orang yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. Tidak sedikit malah justru mereka adalah para pengampu dan orang-orang yang berkaitan dengan Pembuat Kebijakan level atas perusahaan, bahkan Badan Usaha Milik Negara. Alaric, selalu menduga RSVP bekerja macam komplotan spionase dalam film-film aksi terkenal. Sementara Aymard, realistis saja, meyakini mereka mendapatkan informasi dari para pegawai kepercayaan orang penting. Sangat mudah mengorek informasi saat berbicara ringan dengan segelas besar kopi di waktu jeda makan siang.

Gerah dengan intensitas RSVP atas Super Kontruksi mereka yang masih tertutup rapat, Aymard meminta Jaya Emyr membongkar kinerja RSVP. Tentu saja dituruti sebab Jaya Emyr sendiri terpancing emosi akibat RSVP kembali mengungkit muasal dari kurang harmonisnya hubungan CorporatE dengan keluarga Dirdja, dalam hal ini Magdeléne dan Dharma. Perihal tersebut mengenai dia sebagai anak yang tidak mewarisi darah Sumanagara sekaligus julukan anak haram.

Rumor dari dua dekade lalu yang pertama diceletukan Magdeléne Dirdja di depan rombongan arisannya.

Seharusnya tidak pernah menjadi masalah. Hanya saja Magdeléne berceletuk tidak pada waktu yang tepat. Terlebih dia berkata demikian hanya karena celoteh Aymard yang baru 9 tahun. Waktu itu sebagai bocah, Aymard mengagumi sahabat baiknya, Jayaprabhu Emyr. Selorohan bocah memang jujur selalu, tentang perasaan hatinya sendiri. Tetap Magdeléne yang disalahkan. Sebagai perempuan dewasa yang terhormat, harusnya, kala Aymard yang bertutur polos mengatakan kalau Jaya Emyr adalah temannya yang paling rupawan akibat punya sedikit darah Timur Tengah, dia menelaah lebih baik.

Baik Myanna dan Daud tidak berdarah Timur Tengah memang, tapi Magdeléne mengenal kekasih Myanna sebelum perempuan itu menikah dengan Daud. Memang mereka tidak dekat, dengan Magdeléne yang menyimpan cemburu terhadap Myanna. Tapi berita pernikahan singkat Myanna dengan Emyrrumi pernah sampai ke telinganya.

Jadi, mengatakan hanya satu kalimat saja bahwa Jaya Emyr bukan putra Daud Sumanagara di pertemuan arisan para Nyonya, sama saja melempar umpan agar semua bergunjing. Sudah pasti di belakang punggung pergunjingan tersebut terjadi. Namun, akibatnya tidak terduga bahkan oleh Magdeléne sendiri. Fatal.

Suatu siang Jaya Emyr kecil pulang awal dengan air mata yang tak terbendung. Terlampau sedih sebab dikatai bukan putra ayah sekaligus anak begundal oleh beberapa teman sekolah. Amarah Daud tidak bisa ditawar, perintahnya lebih berupa titah, mewajibkan orang-orangnya menyusur sampai ke hulu, sumber prakata kejam yang merajam hati Jaya Emyr. Tidak sampai tengah malam mereka datang dengan hasil sama. Sedang terjadi pergunjingan tentang Jaya Emyr yang parasnya tidak mirip Daud. Asalnya, dari mulut para Nyonya yang tergabung dalam satu perkumpulan arisan. Mengarah langsung pada Magdeléne Dirdja.

Bahkan Daud tidak mentolerir Aymard yang bocah kecil. Tajam ia berkata pada Dharma lebih baik tidak lagi saling berurusan. Dan ayah Jaya Emyr selalu memegang kata-katanya. Esok harinya, semua kerja sama dengan pihak Dirdja dialihkan kepada lain pihak. Alasan sedikit berbaik hati diberikan Daud, tidak begitu saja membatalkan, dikarenakan Aymard masih bocah lugu. Daud Sumanagara berseru marah di depan Dharma, mengapa sampai hati Magdeléne menghujat Jaya Emyr sementara dirinya punya rahasia kelam sendiri mengenai Aymard. Ya, meski Aymard jelas-jelas seorang Dirdja, Magdeléne menggenggam sedikit rahasia tentangnya. Rahasia yang membuatnya tanpa sadar tidak melimpahi Aymard dengan kasih sayang sebagaimana terhadap Alaric.

Into You [F I N]Kde žijí příběhy. Začni objevovat