Part 29 : What Happen With Rio?

Start from the beginning
                                    

Ketika Satria sudah tak terlihat, Herman pun mengintip dari luar melihat kearah dalam kamar rawat Rio. Terlihat dimana Rio sedang berbincang dengan Giselle dan Erica. Herman tersenyum melihat pemandangan ini.

Dimana ia melihat Rio dan Giselle sekarang sudah akur dan saling menjaga satu sama lain. Tak ada lagi ribut-ribut diantara mereka. Herman merasa sangat bersyukur dengan hal itu.

Setelah beberapa menit merenung, Herman pun masuk ke dalam kamar dan berkumpul dengan keluarga kecilnya.

****

Suasana di kelas Giselle sedikit ramai. Ramai karena guru yang baru saja mengajar sudah keluar sebelum bel pergantian jam berbunyi. Hal ini membuat seluruh penghuni di kelas itu merasa senang dan langsung membuat riuh kelas.

Namun, dideretan bangku tengah terdapat Giselle yang sedang fokus mencatat materi kimianya yang belum selesai. Dan di sebelahnya terdapat Gina yang sudah asik membaca novel romance kesukaannya.

"Sell." Yang dipanggil tak menengok sama sekali. Arah pandangannya pun masih tetap kearah depan.

"Sell!"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"GISELLE JAMES!" seru Gina yang sudah gemas dengan Giselle.

"APA?! Astajim Gin, kaget gue tau ga. Sabar napa ini tanggung dikit lagi gue selesai nyatetnya," jawab Giselle yang masih menggerakkan tangannya untuk menulis. Gina yang mendengarnya hanya memutar kedua bola matanya dan kembali sebentar membaca novelnya.

Setelah Giselle merasa sudah selesai, ia pun merapikan semua alat tulisnya dan menyenggol Gina yang larut dalam cerita novel yang dibacanya.

"Apa Gin udah selesai nih gue," ucap Giselle. Gina yang mendengar langsung menutup novelnya dan melihat kearah Giselle sambil berkata, "Eh mau nanya nih gue."

"Tanya aja."

"Gimana keadaan Rio, udah baikkan?" Giselle menengok kearah Gina. Giselle pun hanya bisa menghela nafas sambil berkata, "Ya mayan sih. Cuman dia kemaren mukanya masih pucet banget. Cuman ya dia bilang udah gapapa sih. Tapi gue tetep gak yakin aja dia gapapa."

"Oh gitu ya.. Terus berapa lama dia dirawat? Sering amat ya dia gak masuk gara-gara masuk rs," kata Gina lagi.

"Gak tau nih mungkin sampe muka Rio udah gak pucet lagi. Lusa kali ya dia udah bisa masuk lagi," balas Giselle. Gina mengangguk-angguk.

"Gue juga bingung sebenernya Rio itu kenapa. Gue takut Rio kenapa-kenapa, Gin," ucap Giselle hampir meneteskan air matanya.

"Sell, listen to me. Kita cuman bisa berdoa semoga Rio baik-baik aja. Dan lo sebagai adeknya, harus bisa jagain dia. Ya walaupun lo itu adeknya tapi peran adek ketika kakaknya sakit, lo harus banget jagain dia sama seperti ketika lo sakit dia jagain lo sampe bener-bener lo sembuh. Lo ngertikan maksud gue?" Giselle pun mengangguk. Gina pun tersenyum bangga dan memeluk sahabatnya ini.

Tak berapa lama, bel istirahat pun berbunyi dan seluruh siswa berhamburan keluar kelas dan menuju kantin.

Gina dan Giselle pun menyambut istirahat dengan bahagia. Mereka juga segera membereskan peralatan alat tulis yang berserakan diatas meja. Belum selesai membereskan, datanglah kelima teman Rio dikelas Giselle.

"Sell?" panggil Matt. Giselle pun menoleh dan ketika tahu ada Matt dan teman-teman Rio lainnya, Giselle pun tersenyum sumringah.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Where stories live. Discover now