Part 16 : Fainted again?

En başından başla
                                    

"Ini dimana?"

"Seperti yang lo liat ini di rumah sakit." Rio menggeleng pelan. Lalu tiba-tiba, Rio seperti mencari-cari sesuatu yang membuat Giselle bingung.

"Rio, lo nyariin apaan si? Kayaknya penting banget," tanya Giselle membuat Rio menatapnya.

"Lo waktu bawa gue kesini, lo liat ada batu ga disekitaran kamar gue waktu itu?" Giselle langsung mengingat kejadian malam dimana ia terkejut saat melihat Rio pingsan di belakang pintu kamarnya.

#Flashback On

Giselle yang ingin mengambil charger macbooknya pun segera pergi menuju kamar Rio. Giselle dengan santainya membuka pintu kamar Rio tapi ada yang janggal. Pintu kamar Rio begitu berat untuk didorong. Setelah terbuka sedikit celah, Giselle melihat kedalam kamar Rio. Dan betapa kagetnya ia menemukan Rio pingsan di belakang pintu kamarnya.

"RIO!! Ma, pa tolong!" jerit Giselle yang berhasil membangunkan Erica, Herman, dan juga bibi.

"Ada apa, sayang? Loh, Rio kenapa kok bisa pingsan lagi?"

"Gatau ma. Giselle mau ngambil charger ke kamar Rio tapi Rio udah pingsan kayak gini," jelas Giselle yang sudah panik.

"Ya sudah, kita langsung bawa Rio ke rumah sakit. Giselle, kamu bantu papa buka pintu mobil," perintah Herman yang menggendong Rio. Giselle langsung berlari ke garasi mobil dan segera membukakan pintu dan menyetater mobil.

"Ya udah papa duluan. Kita berdua nanti nyusul. Cepet pa," pinta Erica yang khawatir. Herman pun mengangguk dan langsung melesat pergi ke rumah sakit.

"Ya udah sayang, sekarang kamu ganti baju. Mama mau siapin bajunya Rio. Nanti tungguin mama di mobil, okay?" Giselle mengangguk patuh.

"Bibi jaga rumah ya bi. Hati-hati bi."

"Iya nyonya. Titip salam buat den Rio ya nyonya. Semoga cepet sembuh. Bibi kasihan liat kondisi den Rio yang suka pingsan gitu." Erica pun mengangguk.

Giselle yang sudah mengganti pakaiannya, perlahan berjalan menuju kamar Rio. Satu fakta yang baru diketahui Giselle, kaca jendela kamar Rio pecah dan di dekat pecahan kaca itu terdapat batu yang ukurannya lumayan besar. Dan begitu melihat ke sekitar area kamar Rio, Giselle menemukan sebuah kertas dibelakang pintu kamar.

Giselle pun mengambilnya dan membacanya. Betapa kagetnya Giselle saat membaca isi surat tersebut. Giselle yakin bahwa surat inilah yang membuat kakak tirinya itu pingsan secara mendadak. Dan perasaan Giselle semakin kuat bahwa ada yang tidak beres dengan Rio. Giselle rasa selama ini Rio menyembunyikan sesuatu dari dirinya dan juga kedua orang tua mereka.

"Giselle ayo nak, kita berangkat sekarang."

"Ya ma, sebentar lagi Giselle turun," jawab Giselle yang segera memasukkan kertas surat itu kedalam tas kecilnya.

#Flashback Off

"Iya iya gue inget. Ada surat. It-itu siapa yang ngirim?" tanya Giselle hati-hati. Rio tercekat saat mendengar perkataan Giselle. Rio pun menoleh kearah Giselle dengan tatapan kaget.

"Surat itu bukan apa-apa kok. Lo gak perlu khawatir. Biasa cuman orang iseng ke gue," jawab Rio enteng.

"Lo yakin iseng doang? Isengnya parah dong sampe mecahin kaca jendela kamar lo dan bikin lo pingsan? Gila kali tuh ya." Rio yang mendengar penuturan Giselle hanya menelan ludahnya.

"Udah lo gak usah pikirin. Itu urusan gue. Btw, lo bawa suratnya? Sini kasih ke gue. Jangan sampe surat itu ada ditangan lo," kata Rio meminta surat tersebut kembali. Giselle yang menatap Rio dengan penuh curiga pada awalnya ragu-ragu ingin mengembalikan surat itu kembali. Namun, karena tangan Rio masih terbuka lebar mau tak mau Giselle memberikan surat itu pada Rio. Rio menerima dengan baik dan surat itu pun langsung disimpan Rio.

"Oh ya satu permintaan gue. Tolong jangan kasih tau bonyok soal surat tadi. Gue ga mau buat mereka khawatir. Jadi cukup lo sama gue yang tau." Giselle menaikkan sebelah alisnya dan memandang Rio dengan tatapan serius.

"Rio, lo lagi ga nyembunyiin sesuatu kan?"

"Engga kok. Emang kenapa?" kata Rio yang membuat Giselle semakin curiga. Giselle pun berjalan mendekat kearah Rio dan duduk disamping Rio dan berkata, "soalnya gue gak yakin kalo lo baik-baik aja setelah tau kejadian yang buat lo pingsan kayak kemaren itu surat yang gak bertuan itu."

Rio menatap Giselle dan mendekatkan wajahnya pada Giselle. Dan terlihat pada manik mata Giselle bahwa kali ini Giselle benar-benar khawatir pada dirinya.

"Sell?"

"Hemm?"

"Lo khawatir ya sama gue?" Giselle langsung memundurkan wajahnya dari Rio dan mengalihkan wajahnya.

"Hahaha, ternyata lo bisa juga khawatir sama gue."

"Ihhh ngeselin lo! Kan gue khawatir karna lo kakak gue!" Rio menatap Giselle kembali dan Giselle yang ditatap kembali baru sadar akan perkataannya tadi.

"E-eehh maksud gue it-"

"Akhirnya lo manggil gue kakak lo juga. Ya kalo lo malu ngaku, ya gapapa tapi makasih udah khawatir sama gue. You're the best, sist," kata Rio sambil menepuk puncak kepala Giselle. Giselle yang tak biasa seperti ini dengan Rio, hanya tersenyum kepada Rio dan berdoa dalam hati bahwa semuanya akan baik-baik saja.

****

HEYOOO

AYO ADA YANG PENASARAN GAK SIH, PEMUDANYA ITU SIAPA? WKWKWK

STAYTUNE TERUS YAAA!!

DIAKHIR PART AKAN DIKASIH TAU:)

Okay, don't forget to give Vote+Comment!!!

Thank you Readers:)

Gisel xx

-10 Juli 2016-

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin