Chapter 33

287 19 0
                                        

Setelah mengantar Taeyong ke rumah sakit dan memastikan istrinya baik-baik saja, Jaehyun tiba di kantor dengan langkah sedikit lebih ringan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah mengantar Taeyong ke rumah sakit dan memastikan istrinya baik-baik saja, Jaehyun tiba di kantor dengan langkah sedikit lebih ringan. Namun tetap saja, pikirannya belum sepenuhnya lepas dari seseorang yang baru ia tinggalkan beberapa menit lalu. Tangannya belum sepenuhnya menyentuh permukaan meja ketika pintu ruangannya terbuka tiba-tiba, tanpa ketukan, tanpa aba-aba.

Dua sosok yang sangat familiar langsung masuk dengan wajah yang tidak bisa menyembunyikan semangat mereka.

"Selamat pagi, calon Ayah!" Sapa Johnny dengan suara nyaring yang langsung memenuhi ruangan.

Yuta ikut menyeringai lebar di sebelahnya. "Kami dengar kabar gembira dari informan terpercaya kami tadi malam."

Jaehyun yang sempat terkejut beberapa detik, akhirnya hanya bisa menghela napas pendek sembari tersenyum.

"Jadi Ten sudah menyebarkan berita, ya?"

Johnny hanya terkekeh sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang di sisi ruangan. "Aku tidak bisa menyalahkannya. Dia terlalu senang begitu tahu."

Yuta ikut duduk dan mencondongkan tubuhnya ke arah Jaehyun. "Jadi? Kabar bahagia itu benar, kan? Taeyong sedang hamil?"

Jaehyun menatap mereka berdua sebentar sebelum mengangguk pelan, mata yang sedikit memerah sejak kemarin kembali tampak lembut.

"Dari tanda-tanda dan observasi awal Doyoung dan Ten kemarin, ya... Taeyong sedang mengandung."

Johnny langsung menepuk pahanya sendiri sambil berseru. "Akhirnya! Ini kabar terbaik yang kudengar minggu ini... tidak, bulan ini!"

Yuta menatap Jaehyun lebih dalam, ekspresi wajahnya melunak. "Aku tahu ini mungkin baru permulaan dari babak yang baru tapi lihat dirimu, Jae... Kau tampak bahagia."

Jaehyun tertawa pelan, duduk lebih santai di kursinya.

"Aku memang bahagia. Masih sulit dipercaya, jujur saja. Tapi waktu melihat Taeyong di ranjang observasi kemarin... lalu menyentuh perutnya, meskipun masih datar rasanya seperti... semuanya menjadi nyata."

Johnny yang tadinya banyak bercanda, kini ikut menunduk sebentar. Lalu menatap Jaehyun dengan penuh ketulusan.

"Kau pantas mendapatkannya, Jae. Sekarang akhirnya kau punya segalanya, hal yang beberapa waktu lalu kau katakan padaku tidak bisa kau miliki. Kau tidak sendiri. Dan kalian tidak akan pernah sendiri."

"Benar." Yuta menimpali. "Sekarang kalian tidak hanya punya satu sama lain, tapi juga keluarga kecil yang sedang tumbuh. Dan kami akan selalu ada di belakang kalian. Apa pun yang terjadi."

Jaehyun tidak langsung menjawab. Ia hanya tersenyum lalu menunduk sedikit, mencoba menenangkan dadanya yang hangat. Perasaan haru itu terlalu besar untuk digambarkan dengan kata-kata sederhana.

"Terima kasih." ucapnya pelan. "Kalian... sudah seperti keluargaku sendiri. Aku tidak tahu bisa menjalani ini semua tanpa kalian."

Johnny mengangguk penuh pengertian, lalu menyenggol lengan Jaehyun. "Sudahlah, jangan membuatku ikut menangis. Simpan tangis harunya untuk nanti ketika Taeyong mulai mengidam yang aneh-aneh."

Between The Lines (JAEYONG)Where stories live. Discover now