Chapter 24

263 30 5
                                        

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian di rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian di rumah sakit. Hari-hari Taeyong kembali pulih perlahan—tidak seutuhnya, tapi cukup untuk membuatnya mampu berdiri tegak dan tersenyum dengan jujur lagi. Dukungan Jaehyun, kedatangan orang tua Jieun, hingga detik-detik kecil di antara pekerjaan dan makan siang bersama perlahan memulihkan luka yang sempat menganga.

Dan hari ini, di akhir pekan yang semestinya tenang, sebuah kejutan kecil datang menghampiri.

Suara bel rumah terdengar tiba-tiba di tengah sore yang hening. Taeyong dan Jaehyun yang baru saja menyelesaikan aktivitas beres-beres ringan di ruang tengah saling berpandangan sejenak.

“Aku bukakan,” ucap Jaehyun ringan sambil mengusap tangannya dengan lap.

Namun begitu pintu dibuka, yang berdiri di ambang sana membuat kedua mata Jaehyun sedikit membesar.

“Eomma? Appa?”

Di ambang pintu berdiri sepasang suami istri dengan raut kelelahan ringan namun penuh kerinduan. Eomma Lee menatap Jaehyun hangat sebelum mengangguk kecil.

“Maaf datang tiba-tiba, Jaehyun-ah. Kami ada urusan di Seoul hari ini, jadi sekalian mampir. Tidak apa-apa, kan?”

“Tentu, tidak sama sekali, Eomma. Justru kami senang sekali.” jawab Jaehyun cepat.

Taeyong yang mendengar sapaan itu ikut melangkah ke depan dan seketika tubuhnya menegang.

“Eomma? Appa?”

“Taeyong-ah.” Ibunya tersenyum dan membuka tangan, mengundang pelukan.

Tanpa pikir panjang, Taeyong langsung memeluk Ibunya erat, lalu sang Ayah. Pelukan yang terasa seperti rumah lama yang masih menyambut.

Mereka kemudian duduk bersama di ruang tengah. Jaehyun sudah menyiapkan teh dan beberapa kue yang memang selalu tersedia di rumah.

“Rumah ini lebih hangat dari yang kami bayangkan,” Komentar Appa Taeyong sambil menatap sekeliling, suaranya rendah tapi tulus. “Tertata, tenang... dan terasa sangat ‘hidup’.”

Jaehyun hanya tersenyum kecil, sementara Taeyong menunduk sedikit menahan malu.

“Kami menatanya bersama.” jawab Jaehyun kemudian.

Eomma Taeyong menatap mereka berdua dengan sorot yang lembut. “Kalian terlihat bahagia.”

Taeyong dan Jaehyun saling melirik, senyum tipis muncul secara bersamaan. Bukan senyum yang disiapkan untuk meyakinkan siapa pun tapi senyum yang memang terlahir dari tempat yang tenang dalam hati masing-masing.

“Kami berusaha,” jawab Taeyong pelan. “setiap hari.”

Sang Ayah menatap putranya dengan bangga. “Kami tahu. Dan kami percaya kalian bisa menjaga satu sama lain.”

Suasana sore itu berubah begitu nyaman. Eomma Lee menanyakan tentang pekerjaan mereka, rutinitas harian, hingga apakah mereka sering makan bersama atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan kecil yang lebih terdengar seperti kerinduan seorang Ibu daripada interogasi. Jaehyun menjawab dengan penuh kesabaran, sesekali menggoda Taeyong dengan candaan ringan yang membuat wajah kekasihnya itu sedikit memerah.

Between The Lines (JAEYONG)Where stories live. Discover now