Prolog

912 46 10
                                        

Hai, 🌷
Selamat datang di Jaeyong world versi aku — a story where love is quiet, tender, and sometimes... hurts a little too much.

Ini cerita Jaeyong pertama yang aku tulis, sekaligus re-debut aku di Wattpad ✨

Thanks for being here. I hope this story stays with you for a while. 🍃

________

Ada cinta yang tumbuh perlahan, diam-diam, dalam senyap yang tak pernah disadari siapa pun, termasuk oleh orang yang menjadi pusatnya.

Mereka tumbuh berdampingan. Sejak masih terlalu kecil untuk tahu apa itu rasa kehilangan atau ketertarikan. Rumah yang hanya dipisahkan pagar, membuat masa kecil mereka dipenuhi dengan banyak hal yang serupa—makanan yang dibagi, luka yang ditambal, mimpi yang dibisikkan dari jendela ke jendela.

Jaehyun dan Taeyong—dua nama yang selalu terdengar berdampingan.

Tapi waktu berjalan pelan lalu tiba-tiba terlalu cepat.

Dan di antara pertumbuhan yang tidak selalu seiring, Jaehyun mulai menyadari sesuatu. Rasa yang tumbuh tanpa ia rencanakan, tanpa ia minta. Rasa yang pelan-pelan berubah dari hangatnya persahabatan menjadi sesuatu yang jauh lebih rumit dari itu.

Ia jatuh cinta.
Pada sahabatnya sendiri.

Dan seperti kebanyakan cinta sepihak yang baik-baik saja selama tak pernah diucapkan, Jaehyun memilih diam. Ia tak pernah berniat menyentuh garis itu—garis tak terlihat yang memisahkan sahabat dan cinta, kenyataan dan harapan.

Sampai hari itu datang.

Hari saat Taeyong duduk di hadapannya, dengan wajah cemas dan nada suara pelan, meminta hal paling kejam yang pernah Jaehyun dengar dalam hidupnya.

“Aku ingin kau... yang menjadi kekasih pura-puraku, Jae.”

Itu hanya kebohongan kecil—katanya.
Sebuah sandiwara untuk menghadapi sesuatu yang lebih besar.

Dan Jaehyun... seperti biasa, tidak bisa menolak.

Bukan karena ia bodoh.
Bukan juga karena ia lemah.

Tapi karena... mencintai Taeyong adalah satu-satunya hal yang selalu ia lakukan tanpa berpikir.

Jadi ia setuju.
Meski tahu, ia harus membayar dengan hancurnya batas-batas yang selama ini ia jaga.

Sejak saat itu, keduanya hidup di antara batas kenyataan dan peran.
Antara cinta yang disembunyikan dan kebohongan yang dibiarkan tumbuh.
Antara apa yang harusnya tidak pernah terjadi dan apa yang akhirnya tidak bisa mereka hindari.

Karena beberapa garis, jika terlalu lama diinjak, lambat laun akan kabur.
Dan ketika batasnya hilang… perasaan pun tak lagi tahu arah pulang.

________

Between The Lines (JAEYONG)Where stories live. Discover now