Jaehyun mengerutkan alis. “Maksud Eomma apa?”
“Eomma Taeyong menelpon pagi ini! Dia bilang kalian sudah bersama! Kenapa tidak cerita, sayang?”
Nada suara ibunya naik turun, terlalu riang untuk kabar yang… tidak sepenuhnya benar.
Jaehyun menutup mata. Kepalanya menunduk dan tangan kirinya mengepal tanpa sadar.
“Kami sangat senang, tahu? Aku dan Appa-mu benar-benar tidak menyangka, tapi kami bahagia sekali. Aku selalu tahu, Jaehyun… selalu tahu kalau ada sesuatu yang lebih dari persahabatan kalian. Dan aku percaya pada perasaan seorang ibu. Dan sekarang tahu itu nyata, aku tidak bisa lebih bahagia lagi.”
Jaehyun menggigit bibir bawahnya.
“Eomma…”
“Kami akan pulang ke Seoul malam ini. Kami ingin bertemu kalian berdua. Sekalian makan malam bersama, ya? Pasti menyenangkan sekali…”
Kalimat itu menggantung di udara.
Jaehyun memaksa suaranya keluar. “Nanti malam?”
“Iya. Eomma akan kabari lagi soal jam pastinya tapi tolong pastikan kau dan Taeyong bisa hadir. Kami tidak mau melewatkan momen ini.”
“Baik, Eomma…”
“Bagus. Eomma akan siapkan sesuatu spesial malam ini.”
Suara itu kemudian mengecil pelan, sebelum akhirnya sambungan terputus.
Jaehyun menurunkan ponselnya perlahan, menatap kosong dinding di depannya. Lalu tanpa suara, ia membuka pintu ruangannya dan masuk ke dalam, membiarkan berat di dadanya ikut masuk bersamanya.
Ini bukan sekadar sandiwara lagi.
Ini mulai berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa dihentikan semudah itu.
Dan kali ini, melibatkan dua keluarga sekaligus.
**
Ruangan kerja Jaehyun sunyi. Cahaya dari jendela menyelinap masuk, menyoroti wajahnya yang termenung di balik meja. Ia belum menyentuh satu pun dokumen yang tadi dibawanya dari apartemen. Matanya hanya menatap kosong layar ponsel yang kini tergeletak di atas meja. Ia sudah menimbang-nimbang sejak beberapa menit lalu.
Akhirnya, ia meraih ponsel itu dan membuka daftar panggilan terakhir.
Taeyong
Ia menekan tombol hijau.
Nada tunggu berdentang beberapa kali sebelum akhirnya tersambung.
“Halo?”
Suara Taeyong terdengar dari seberang. Lembut, nyaris terlalu lembut setelah malam yang panjang dan pagi yang canggung.
“Tae...” ucap Jaehyun, pendek.
“Iya… ada apa?”
“Hari ini, malam ini… Appa dan Eomma-ku pulang ke Seoul.”
Di seberang, Taeyong terdiam sejenak. “Oh… oke. Lalu?”
“Mereka mau bertemu. Katanya Eomma-mu menelpon pagi ini dan menceritakan soal kita.”
“Aku tidak tahu kalau Eomma akan langsung mengabari mereka…”
“Sekarang mereka berpikir kita benar-benar… bersama.”
“Mereka ingin bertemu kita malam ini?”
“Ya.” Suara Jaehyun terdengar lelah. “Makan malam. Mereka bilang penting.”
“Baiklah.. Kita datang.”
Jaehyun diam sejenak. “Taeyong…”
“Ya?”
VOCÊ ESTÁ LENDO
Between The Lines (JAEYONG)
FanficApa jadinya jika sahabatmu sejak kecil menjadi pasangan kontrak demi menyelamatkanmu dari perjodohan? Bagi Taeyong, ini hanya peran. Bagi Jaehyun, ini adalah kesempatan- sekaligus luka yang sudah lama ia simpan sendiri. Between the Lines membawa kit...
Chapter 4
Começar do início
