“Ke Seoul.” Jawab Taeyong datar.
Ayahnya mendongak. “Kau baru datang kemarin, Taeyong-ah.”
“Aku hanya mengambil cuti dua hari.”
Eomma menatapnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa. “Taeyong-ah, kami tahu kamu kesal. Tapi kami melakukan ini karena kami peduli…”
Taeyong meletakkan sendoknya perlahan. “Kalau peduli, dengar apa yang aku mau. Bukan memaksaku jadi versi yang kalian harapkan.”
Eomma terdiam. Ayahnya menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya bersuara.
“Baiklah.” Katanya mantap. “Kami tidak akan memaksakan pertemuan dengan Sera.”
Taeyong mengangkat wajahnya, sedikit terkejut.
“Dengan satu syarat.” lanjut Appa-nya. “Bawa seseorang yang kamu cintai ke hadapan kami. Seseorang yang bisa kamu banggakan. Tunjukkan pada kami bahwa kamu punya arah sendiri.”
Suasana kembali sunyi.
Kali ini, Taeyong tidak membantah.
**
Kembali ke ruang Doyoung yang kini seketika menjadi sunyi.
“…Jadi begitu.” Gumam Taeyong, mengakhiri ceritanya sambil menatap kosong ke dinding ruangan Doyoung.
Doyoung meletakkan sumpitnya, sementara Ten mengamati Taeyong dengan ekspresi berpikir serius.
Ten terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata. “Kau benar-benar tidak punya siapa pun yang bisa kau tunjukkan ke mereka?”
Taeyong menggeleng. “Kalian tahu, aku bahkan terlalu sibuk untuk berpikir tentang cinta, apalagi menjalin hubungan.”
Doyoung dan Ten saling berpandangan.
Doyoung memutar kursinya, kini benar-benar memperhatikan. “Kalau begitu, apa kau tidak bisa… menyewa seseorang?”
Taeyong mengernyit. “Maksudmu?”
Ten menyela cepat. “Maksudnya ya berpura-pura pacaran saja. Supaya orang tuamu percaya dan perjodohan itu batal. Masalah selesai.”
Taeyong tertawa sinis. “Kau pikir mudah berpura-pura pacaran dengan seseorang? Lagipula, siapa yang mau repot-repot melakukan itu untukku?”
“Banyak. Kau tidak sadar kalau dirimu sangat populer di rumah sakit ini? Kau bisa cari orang yang tidak akan keberatan selama dibayar,” tambah Doyoung santai.
“Jadi aku harus menyewa seseorang? Aish, jangan aneh-aneh,” gumam Taeyong, menatap mereka berdua. “Dan kalau aku bawa wanita, pasti nanti akan semakin rumit. Aku harus menjelaskan padanya, membuat perjanjian, khawatir dia berharap lebih… terlalu banyak drama.”
Ten berpikir sejenak sebelum perlahan berkata. “Kalau begitu… bagaimana kalau pria saja?”
Taeyong menatapnya, jelas terkejut. “…Pria?”
DU LIEST GERADE
Between The Lines (JAEYONG)
FanfictionApa jadinya jika sahabatmu sejak kecil menjadi pasangan kontrak demi menyelamatkanmu dari perjodohan? Bagi Taeyong, ini hanya peran. Bagi Jaehyun, ini adalah kesempatan- sekaligus luka yang sudah lama ia simpan sendiri. Between the Lines membawa kit...
Chapter 1
Beginne am Anfang
