Bab 44

138 13 3
                                    

Happy Reading
.
.
.


Tepat pukul 18.30, saat Keisha tengah bersiap-siap sambil menunggu Brian yang katanya sedang dalam perjalanan hendak menjemputnya, tiba-tiba Sarah menelepon.

Kei?” Suara Sarah terdengar sedikit panik di seberang sana.

“Kenapa, Sar?”

Lo ada di kosan?”

“Iya ada. Kenapa?”

Gue ada di depan kosan lo, nih,” kata Sarah buat Keisha seketika menoleh ke luar jendela kamar.

“Lo ada di depan?”

Iya, Kei. Lo bisa ke luar dulu sebentar?

“Oh, o-oke.” Keisha beranjak “Sebentar.” Lalu segera gadis itu keluar dari kamarnya, dan melihat Sarah yang ternyata benar sudah ada di depan kosan.

Keisha sempat menatap Sarah heran, sebelum dengan cepat gadis itu menguasai ekspresi wajahnya dengan senyuman lebar. “Hei, Sar. Ada apa?”

Sarah tampak meringis saat melihat penampilan Keisha yang sudah rapi. Dress cantik berwarna baby blue melekat indah di tubuhnya, make up yang sudah terhias cantik di wajahnya, dan rambut yang sepertinya tengah ditata, namun kini harus terhenti.

“Lo mau ke luar ya, Kei?”

Keisha hanya menyengir lebar.

“Duh, berarti gue ganggu lo, dong.” Sarah memasang wajah tak enak hati. “Lo mau ke mana emangnya, Kei?”

Keisha menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. “Ada pesta di rumahnya Brian.”

“Duh, Kei. Sorry banget kalau gue ganggu. Ini lo udah mau berangkat, ya?”

“Emm ... Nggak sih, ini gue masih siap-siap.” Keisha menunjukkan catokan yang sedari tadi ia pegang. “Dan lagi nunggu Brian jemput juga, sih.”

Lalu, gadis itu menatap Sarah penuh tanya. “Lo ada perlu sama gue, atau gimana?”

“Ini, Kei. Sorry banget, dompet gue kayanya ketinggalan di kamar lo, deh.”

“Dompet?” Dahi Keisha kembali mengernyit.

“Iya, kayanya kemarin jatuh di kamar lo waktu gue ambil ponsel di tas.”

“Lo yakin, Sar?” Keisha memastikan. “Soalnya gue gak lihat dompet lain di kamar gue, selain punya gue. Bahkan, tadi pagi gue beres-beres kamar pun, gue gak lihat dompet yang tergeletak di sekitar kasur atau lemari.”

“Yakin banget gue emang kayanya jatuh di kamar lo. Soalnya sebelum ke kosan lo, dompet gue masih ada di dalam tas. Jadi, gak ada salahnya ‘kan Kei kalau dicek dulu?”

Keisha tampak terdiam, berusaha mengingat apakah tadi dia melihat dompet yang tergeletak di kamar kosannya atau tidak.

“Kei, boleh ya gue coba cari di kamar lo. Soalnya itu penting banget. Banyak kartu-kartu penting di dompet gue.” Wajah Sarah tampak memelas, membuat Keisha segera mengangguk mengiyakan.

“Iya boleh, lo masuk aja, Sar.” Keisha berjalan duluan, dengan Sarah mengekor di belakang.

“Biar gue saja yang cari, Kei. Lo lanjut saja siap-siap, takutnya ka Brian keburu datang jemput lo,” ujar Sarah ketika keduanya sampai di dalam kamar.

“Yakin gamau gue bantu, Sar?” Keisha menoleh ke arah Sarah memastikan.

“Yakin, Kei. Udah biar gue aja yang cari,” kata Sarah, buat Keisha mengangguk pelan, lalu gadis itu kembali ke meja riasnya untuk melanjutkan kegiatan yang tadi sempat tertunda.

From Work To LoveWhere stories live. Discover now