Bab 5

689 39 1
                                    


Happy Reading

Hari Sabtu sore selesai kuliah Keisha dikejutkan oleh kedatangan seseorang di depan kampus.

Begitu ia keluar gedung, gadis itu melihat Brian, tengah tersenyum lebar ke arahnya dengan tubuh bersandar di mobil. Awalnya Keisha tidak mau GR, cewek itu celingukan ke kanan-kiri, siapa tahu cowok itu tengah menunggu orang lain. Tapi, setelah ia melihat ke sekitar yang tampak lenggang, dan sangat yakin kalau tatapan cowok itu mengarah kepadanya, maka saat itulah Keisha yakin kalau Brian tengah menunggu dirinya.

Gadis itu menggeram kesal. Ia berbelok ke samping gedung, lalu membuka ponselnya untuk mengirim pesan kepada Brian.

Keisha: Ka, lo ngapain sih ada di depan kampus?

Brian: Lah, emangnya kenapa? Ini juga kampus gue dulu.

Membaca balasan dari Brian, Keisha berdecak sebal.

Keisha: Lo ke kampus bukan untuk nemuin gue, kan?

Brian: Lo percaya diri banget. Tapi, selamat tebakan lo emang bener.

Keisha: Mau ngapain sih, Ka?

Brian: Ko mau ngapain? Gue mau ngajak lo keluar. Ada banyak hal yang harus diomongkan.

Keisha: Tapi gausah datang ke kampus juga kali.

Brian: Emang kenapa sih?

Keisha: Nanti kalau ada yang lihat gimana?

Brian: Emang kenapa kalau ada yang lihat?

Keisha: Aduh, ko lo gak ngerti sih. Nanti akan timbul banyak pertanyaan di kepala orang. Seorang Brian jemput seorang Keisha Florenza, itu aneh banget.

Brian: Ngapain harus mikirin pendapat orang, sih? Gak ada yang aneh. Buruan deh, lo ngapain ngumpet di pinggir gedung gitu.

Keisha: Ka, lo berangkat duluan aja deh, nanti gue nyusul. Lo kasih tahu aja di mana tempatnya.

Brian: Gak ada duluan-duluan. Kita berangkat bareng.

Lagi-lagi Keisha berdecak kesal saat membaca pesan Brian.

Brian: Keisha, kalau lo gamau keluar, gue samperin lo ke sana.

Keisha: Iya-iya, gue ke sana.

Gadis itu mendengus sebal, lalu ia berjalan ke arah Brian dengan penuh kewaspadaan, takut ada orang lain yang melihat.

🍒🍒🍒🍒🍒


Keisha menghela napas lega setelah masuk ke dalam mobil Brian, dan tidak ada siapa pun di sekitar. Brian yang melihatnya hanya menggeleng heran, tidak mengerti kenapa Keisha sampai segitunya.

“Lo kaya buronan tahu, gak?”

“Diam deh, lo.” Keisha mendelik sebal. “Lo tahu gak sih seberapa populernya lo di lingkungan kampus, bahkan setelah lo lulus?"

“Tahu,” kata Brian santai.

“Nah, kalau lo tahu, kenapa lo malah milih gue untuk dijadikan pacar bohongan lo? Kenapa gak milih cewek yang setara aja sama lo. Kalau sampai nanti ada orang yang tahu kita pacaran, meskipun ini C.U.M.A. BOHONGAN. Bisa-bisa gue jadi bahan gunjingan. Nanti gue dikatai upik abu, lah. Dikatai gak level, lah,” cerocos Keisha yang tanpa sadar buat Brian tertawa.

Ni cewek lucu juga, ya.

Melihat Brian yang tertawa, Keisha mendelik tak terima, “Heh, ko lo malah ketawa sih, Ka? Apanya yang lucu?”

From Work To LoveWhere stories live. Discover now