Bab. 2

941 51 1
                                    

"Keisha Florenza?"

Keisha terdiam saat seseorang menghalangi langkahnya dengan berdiri menjulang di hadapannya.

Lalu mengernyit heran saat mengetahui siapa orang yang tengah berdiri di depannya sekarang.

Brian Haris Priangga.

Seniornya di kampus yang kini sudah jadi alumni setelah lulus dengan predikat cumlaude dua tahun yang lalu.

Dan sekarang, ngapain dia ada di sini?

Yang bikin herannya adalah cowok itu ngehalangin jalan Keisha, juga tahu nama lengkap Keisha, padahal mereka berdua tidak saling kenal, dan juga tidak pernah terlibat dalam sebuah momen yang mengharuskan mereka berdua saling berinteraksi satu sama lain.

Keisha hanya seorang mahasiswi biasa, dari jurusan akuntansi yang waktunya sibuk dibagi untuk bekerja. Ditambah, menginjak semester tiga Keisha mengajukan diri untuk dipindahkan dari kelas reguler ke kelas karyawan karena ia diterima kerja di sebuah perusahaan. Jadi, tidak ada waktu bagi Keisha untuk melakukan hal yang bisa bikin namanya famous seantero kampus.

Sedangkan Brian, dengan segudang prestasinya di bidang akademik maupun non-akademik, juga dengan modal tampang yang rupawan, mudah buat cowok itu untuk dikenal oleh banyak orang. Termasuk Keisha.

Keisha tahu Brian karena cowok itu begitu terkenal di hari pertama Keisha jadi mahasiswa baru, dan tepat hari dimana Brian wisuda.

Dari semester satu, meskipun Brian sudah jadi alumni, tapi Keisha sering mendengar nama cowok itu jadi pembicaraan banyak orang, juga menjadi idola sebagian besar mahasiswi baru, saat itu. Jadi, nggak heran Keisha tahu nama lengkapnya. Tapi cowok itu tahu nama lengkap Keisha? Keisha sangat sulit mempercayainya.

"Anak Akuntansi? Semester lima? Benar?"

Dan ini lebih mengejutkan lagi.

Dari mana dia tahu tentang gue?

Keisha mengangguk pelan, buat cowok itu tersenyum lebar.

"Emm ... Maaf, ada apa ya, Ka?"

"Bisa kita ngobrol sebentar?"

"Hah?"

"Cuma sebentar, kalau tidak ada gangguan."

Keisha sempat menimbang, tapi karena sekarang dia pengangguran, maka tidak ada salahnya ia mengiyakan ajakan.

Dan, berakhirlah dia di sini sekarang.

Di kafe depan kampus. Di bagian pojok kanan, ruangan privasi, duduk berhadapan dengan seorang Brian Haris Priangga.

Jujur, Keisha merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Kenapa juga Brian harus memilih tempat duduk di bagian ini, disaat masih banyak meja kosong di bagian depan. Keisha tidak tahu apa yang akan cowok itu bicarakan.

Brian berdehem sebentar, sebelum akhirnya cowok itu mengajukan pertanyaan, "Lo lagi butuh kerjaan, ya?"

"Hah?"

Keisha semakin dibuat bingung.

"Kemarin malam, gue gak sengaja dengar omongan lo sama teman lo."

Keisha membelalak, lalu melotot tak terima ke arah Brian, "Lo nguping?"

Brian mengedikkan bahunya acuh, "Gue gak sengaja dengar."

"Iya itu sama aja, lo nguping. Gak sopan," sewot Keisha. Tidak peduli orang di depannya ini lebih tua darinya. Lagian, cuma beda beberapa tahun doang.

Keisha tak terima ada orang luar yang tahu masalah pribadinya.

"Lagian, siapa suruh lo ngobrolnya di tempat umum gitu. Jadi, gue gak salah, dong." Brian masih membuat pembelaan, buat Keisha mendengus sebal.

From Work To LoveWhere stories live. Discover now