Bab 29

321 26 5
                                    

Happy Reading

Di hari Kamis ini, pagi-pagi sekali ketika Keisha hendak tidur lagi setelah salat subuh, Brian tiba-tiba meneleponnya, menyuruh Keisha untuk segera bersiap-siap, dan buat gadis itu membelalak.

“Ka Bri tahu ini jam berapa?” tanya Keisha tak percaya.

Di seberang sana, Brian menjawab dengan santainya. "Tahu. Jam lima."

“Nah, iya. Masih pagi, kenapa nyuruh gue siap-siap, emang mau ke mana?”

Kerja.”

“Hah?” Mata Keisha semakin membelalak.

Lo siap-siap aja dulu, nanti gue jemput lo jam delapan.”

“Jam delapan?” Keisha semakin tak percaya. “Terus ngapain nyuruh gue siap-siap dari sekarang? Gue siap-siap gak selama itu kali.”

Ya sekarang harus lama.”

“Hah?” Lagi-lagi Keisha tidak mengerti dengan maksud Brian.

“Lo dandannya harus lama.”

“Ngapain harus lama, kalau gue bisa sebentar?” Keisha berucap seraya menguap lebar.

Karena harus rapi dan cantik. Jangan asal-asalan.”

“Emang biasanya gua suka asal-asalan? Ngga juga perasaan.”

“Ya pokoknya hari ini lo harus tampil beda.” Begitu kata Brian buat Keisha semakin mengernyit heran.

“Emang kita mau ke mana sih, Ka? Mau ngapain? Ngapain lo__”

Udah lo jangan banyak nanya. Pokoknya awas kalau lo tidur lagi.” Begitu kata Brian sebelum cowok itu mematikan sambungannya, buat Keisha berdecak sebal.

Namun, meskipun gadis itu merasa sebal, dan terus misuh-misuh tentang kelakuan Brian, tapi ntah kenapa Keisha melakukan apa yang diperintahkan oleh Brian. Ia beranjak dari tempat tidurnya, membereskannya sebentar, sebelum gadis itu pergi ke kamar mandi.

Setelah sekian lama-semenjak Keisha berhenti dari pekerjaannya-ini adalah kali pertama gadis itu kembali mandi se-pagi ini. Sampai-sampai Gita yang tengah sarapan menatap heran ke arahnya, ketika Keisha keluar kamar,  dengan rambut basah yang digelung handuk.

“Udah mandi, Kei?”

Keisha hanya menyengir, sebelum gadis itu duduk di depan Gita dengan sepotong roti tawar di tangannya.

“Tumben udah mandi jam segini?”

“Mau kerja ceritanya.”

”Ko ceritanya?” Gita mengernyit.

Lagi-lagi Keisha hanya menyengir lebar, seraya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, merasa bingung dengan jawaban yang harus diberikan.

“Iya emm .... Bos gue barusan bilangnya gitu, nyuruh gue untuk siap-siap dari pagi karena mau kerja katanya,” kata Keisha mengabaikan ketidak-pahaman yang terpampang jelas di wajah Gita.

From Work To LoveWhere stories live. Discover now