Bab 12

548 33 1
                                    

Happy Reading

“Karena mama senang, dan lo juga merasa nyaman. Jadi, mulai minggu depan gue bakalan ajak lo main ke rumah seminggu sekali.”

Itu adalah ucapan Brian di malam ia mengantar Keisha pulang setelah acara bikin brownis yang dilanjut dengan makan malam.

Keisha pikir, ucapan Brian waktu itu hanyalah bualan, mengingat dari cerita Nazma betapa susahnya cowok itu untuk meninggalkan kerjaan, dan meluangkan waktu meski hanya sebentar. Tapi ternyata itu adalah sebuah kebenaran yang langsung Brian realisasikan.

Satu minggu setelah acara bikin brownis, di hari kamis-nya Brian menjemput Keisha di kosan dan mengajaknya main ke rumah, yang langsung disambut Nazma dengan ramah.

Begitu pun dengan minggu-minggu berikutnya. Brian menjemput Keisha satu minggu sekali, di hari rabu, kamis, atau Jumat menyesuaikan dengan jadwal lenggang cowok itu. Lalu, ketika sampai di rumahnya, Brian menyerahkan Keisha kepada sang Mama, sedangkan ia sendiri naik ke kamarnya, dan turun ke bawah hanya untuk makan siang saja. Benar-benar definisi butuh pacar untuk status doang. 

Untungnya Brian punya seorang Ibu yang sangat baik dan juga menyenangkan. Jadi, Keisha bisa menjalankan pekerjaannya dengan nyaman.

Bahkan Keisha selalu terharu setiap melihat ekspresi Nazma ketika menyambut kedatangannya. Beliau terlihat sangat bahagia, dan antusias mengajak Keisha melakukan banyak kegiatan menyenangkan sekaligus membuat Keisha semakin merasa nyaman. Kegiatan seperti merawat tanaman, bereksperimen membuat makanan dengan resep terbaru yang ditemukan di internet, atau sekadar berbincang mengenai banyak hal. 
Kegiatan-kegiatan kecil yang sama sekali tidak pernah Keisha lakukan dengan Ibu kandungnya sendiri.

Nazma adalah seorang pendengar yang baik, ketika Keisha bercerita mengenai hal-hal kecil yang ia sukai, Nazma selalu meresponsnya dengan sangat antusias, tatapan matanya ketika mendengarkan selalu berhasil membuat Keisha merasa dihargai, berbeda sekali dengan Ibu-nya sendiri yang selalu mengkritik ketika Keisha membicarakan mimpi-mimpinya, atau memotong dengan kata-kata yang menyakitkan padahal ucapan Keisha belum juga selesai.

"Buat apa sih kamu membicarakan itu semua? Gak ada gunanya tahu, gak?"

Itu adalah ucapan yang selalu Keisha dengar dari mulut Ibu kandungnya sendiri.

Dan, ketika mengingat hal itu selalu berhasil membuat perasaan Keisha tak karuan.

Salahkah jika ia membandingkan Ibunya sendiri dengan Ibu orang lain?

Ketika melihat Nazma yang selalu memberinya perhatian, dan pandai bagaimana menunjukkan kasih sayang, membuat Keisha selalu berangan-angan Ibunya bisa bersikap seperti itu padanya.

“Wah, makanan kesukaan kamu sup ayam, Kei? Kalau gitu, minggu depan kalau kamu main ke sini lagi Mama akan buatkan kamu sup ayam yang banyak.”

“Kalau Brian sih sukanya nasi goreng sama soto ayam. Nanti biar Mama ajarkan kamu gimana cara buat makanan kesukaan Brian pakai resep Mama.”

Itu adalah ucapan Nazma minggu lalu yang terngiang di pikiran, ketika Keisha membaca pesan dari Brian yang mengatakan akan menjemputnya sekarang.

Terhitung hari ini sudah minggu ke empat Keisha rutin main ke rumah Brian, menghabiskan waktu bersama mamanya yang seketika membuat Keisha merasa seperti punya keluarga, juga kadang membuat Keisha jadi merindukan Ibu dan kampung halamannya.

Ingin rasanya Keisha mengakrabkan diri dengan Ibunya, seperti ia yang akrab dengan mamanya Brian.

Brian:
Gue udah di depan kosan lo, Kei.

From Work To LoveWhere stories live. Discover now