Bab. 38

253 26 7
                                    

Happy Reading
.
.
.


Terakhir bertemu, Brian bilang kalau dia akan ke luar kota untuk urusan pekerjaan selama beberapa hari, dan pulangnya dia akan ke Bogor menemui Nazma. Keisha tidak tahu beberapa hari yang Brian maksud itu tepatnya berapa lama. Tapi, kalau Keisha hitung, tepatnya hari ini sudah satu minggu dari terakhir mereka bertemu.

Dan, sudah satu minggu itu pula, sejak cowok itu pergi ke luar kota, Brian sama sekali belum ada menghubunginya. Keisha tidak tahu apa yang tengah dirinya rasakan. Tanpa adanya kabar dari Brian, seharusnya ia merasa biasa saja, dan juga baik-baik saja. Tapi ... Ko rasanya aneh. Rasanya tuh Keisha begitu kesal kepada Brian yang setiap hari selalu ada kabar, tiba-tiba sekarang kaya hilang begitu saja. Dan lebih menjengkelkan lagi, Keisha tidak mengerti kenapa dia harus merasa kesal karena hal seperti itu?

“Lo kenapa sih?” Gita yang tengah menonton drakor di sampingnya tak tahan melihat Keisha yang sedari tadi uring-uringan gak jelas. “Lagi kangen kak Brian lo, ya?” tebaknya yang seketika buat Keisha kelabakan.

“Hah? Gu-gue? Kangen kak Brian? Dih, mana ada!”

Gita memicingkan mata curiga. “Bohong lo.” Gadis itu menyenggol lengan Keisha. “Lo bilang dia lagi ke luar kota, ya? Belum balik?”

“Mana gue tahu. Emangnya gue siapa buat dia sampai harus tahu banyak hal tentang dia.” Keisha terlihat kesal.

“Oh, jadi ceritanya lo gak dikasih kabar nih, sama dia?”

“Apa sih, Ta? Kenapa juga gue harus dikasih kabar terus sama tu cowok.”

“Ya lo ‘kan pacarnya, Kei.”

“Pacar bohongan, Ta. Lo juga ‘kan tahu itu!” tegas Keisha yang membuat Gita terkekeh geli.

Tentang Brian, dan apa hubungannya dengan Keisha. Gita memang sudah tahu. Keisha menceritakan semuanya tentang siapa Brian, bagaimana mereka bertemu dan membuat kesepakatan kontrak pacar bohongan. Di akhir penjelasan, Keisha juga bercerita tentang bagaimana sikap Brian yang akhir-akhir ini terasa berbeda, dan sangat aneh menurut Keisha.

Dan, di bagian Keisha menceritakan hal itu, Gita terlihat senyum-senyum gak jelas, lalu langsung menyimpulkan kalau Brian mempunyai perasaan lebih kepada Keisha, katanya. Yang seketika langsung mendapat bantahan dari Keisha.

“Eh, gila aja. Ya kali cowok modelan kak Brian suka sama gue.” Begitu pendapat Keisha.

Tapi, Gita sangat yakin dengan penilaiannya, makanya sekarang dengan santainya cewek itu berkata ...

“Sebentar lagi juga bakalan jadi pacar beneran, Kei.” Dan, mendengar hal itu, seketika Keisha mendelik sebal.

“Ta, jangan mulai, deh.”

“Loh, mulai kenapa? Emang beneran ko. Ntah kenapa gue yakin banget, sebentar lagi, status pacar bohongan itu akan berubah jadi beneran. Kak Brian suka sama lo, dan lo juga suka sama dia. Jadi, gak ada alasan untuk gak merealisasikan hubungan kalian.”

“Heh, siapa yang suka sama siapa? Nggak ada yang saling suka di antara kita berdua, Ta. Jangan ngaco deh. Mungkin, sikap kak Brian belakang ini tuh bagian dari sandiwaranya sebagai pacar bohongan. Dan gue, gak mungkin juga suka sama dia, orang masih dalam proses move on dari kak Albi.”

From Work To LoveWhere stories live. Discover now