Bab. 40

238 29 11
                                    

Happy Reading
.
.
.


Sekarang, kita bukan lagi partner kerja.

Gue mau memutuskan kontrak itu hari ini.

Lo bukan pacar bohongan gue lagi.

Lo adalah seseorang yang spesial dalam hidup gue.

Semua kalimat itu, berputaran dalam kepala Keisha, mencari jawaban. Mencari tahu apa maksud yang tersirat dalam setiap kalimatnya.

Namun, sebelum berhasil Keisha mencernanya, Brian sudah menggenggam tangannya.

“Ikut, gue. Biar gue yang ngomong sama Diva.”

Keisha tersentak, lalu menghentikan langkahnya. “Ka Bri, mau ngapain?”

“Kei, lo mau ikut, atau biar gue yang ngomong sendiri?”

Keisha meneguk ludah kasar.

“Oke, biar gue saja yang ngomong sama Diva.” Brian kembali melangkah saat melihat Keisha yang hanya terdiam menatapnya.

Dan, melihat Brian yang sudah berjalan jauh di depannya, Keisha segera menyusul dengan cepat.

Cowok itu masuk ke ruangan Diva, buat perasaan Keisha tiba-tiba menjadi tak tenang.

“Div, gue mau ngomong sama lo sebentar,” ucap Brian begitu dia memasuki ruangan.

Diva yang tengah mengobrol dengan Albian, menoleh, “Mau ngomong apa, Bri?” Lalu, matanya melirik dan menangkap Keisha ada di belakang Brian dengan napas ngos-ngosan.

“Loh, ini Keisha. Kei, kamu habis dari mana? Sekarang giliran kamu pemotretan.”

“Hah?” Keisha masih berusaha mengatur napasnya setelah barusan berlari mengejar Brian. “Oh, i-iya, aku ... "
“Nggak!” Brian menahan Keisha yang hendak berbalik.

“Keisha nggak akan melanjutkan pemotretan,” ujar Brian, buat semua orang yang ada di dalam ruangan seketika terdiam, lalu memandang ke arah Brian heran, sedangkan Keisha hanya bisa meneguk ludah kasar, dengan perasaan yang tak tenang.

“Lo ngomong apa, sih?”

“Keisha akan berhenti kerja di sini.”

“Hah?” Diva semakin tak paham.

Sedangkan Keisha semakin gelisah, “Kak, Bri.” Cewek itu hendak melepaskan tangannya dari Brian.
Namun, cowok itu malah mengubah posisinya, memasuki jari-jemarinya ke sela jemari Keisha. Membuat tangannya kini bertautan, dan Brian menggenggamnya erat.

Buat Keisha meneguk ludah kasar, dan Albian yang menyadari hal itu memandang keduanya heran.

“Keisha akan berhenti jadi model di sini, kalau dia masih memakai baju terbuka kaya tadi.”

“Loh, ko?” Diva menatap Keisha yang kini hanya bisa menunduk seraya menggigit bibir bawah pelan. “Lo apa-apaan sih, Bri?”

“Gue gak suka melihat Keisha pake baju terbuka kaya tadi.”

“Kenapa?” Diva semakin tak paham. “Dan, lagian sejak kapan sih seorang Brian jadi peduli terhadap penampilan cewek kaya gini. Brian yang gue kenal perasaan gak kaya gini deh, gak pernah rese terhadap baju yang dipakai oleh perempuan. Bahkan, dulu aja waktu sma, cewek lo pake bikini di pantai lo gak masalah, dan malah lo bilang selama dia nyaman lo oke-oke aja. Terus sekarang, kenapa lo jadi sewot begini saat Keisha memakai baju terbuka, yang menurut gue itu tuh gak seberapa dibandingkan dengan bikini yang sering mantan lo pakai.”

From Work To LoveWhere stories live. Discover now