Bab 38: Keyra, Devan, dan Milan

87 20 23
                                    

Kejutan!!!!
The Killers comeback nih! Siapa yang kangen Keyra, Devan, Milan, dan yang lainnya?! Spam emot nangis sekarang juga karena mereka datang untuk mengobati kangen kalian!!!!

Berapa tahun kita gak ketemu?!😭😭😭 Dua atau tiga tahun?

Alasan aku menghilang nanti di bawah ya. Sekarang silahkan mengobati rindu dengan The Killers dulu.

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 38: Keyra, Devan, dan Milan

Sahabat akan melindungi satu sama lain dengan cara masing-masing.

***

Raka habis pulang dari berolahraga pagi. Dia berjalan ingin menaiki tangga namun terkejut saat melihat Keyra keluar dari ruangan bawah tanah dengan penampilan yang mengerikan.

"Kamu ngapain dari sana?" Raka menatap menyelidik.

Keyra menguap lalu mengusap mata."Gak ngapa-ngapain."

"Bohong, lihat mata kamu merah. Ngapain begadang ke basement segala." Raka menggelengkan kepala.

"Key ngantuk, mau tidur dulu." Keyra segera pergi sebelum Raka kembali membuka suara.

Raka menatap punggung adiknya dengan rasa curiga. Laki-laki itu meneruskan langkah. Namun baru sepuluh langkah menaiki tangga Raka segera membalikkan badan. Menuruni tangga kemudian menuju tempat Keyra datang tadi.

Laki-laki itu berjalan menyusuri tangga menuju basement rumah mereka. Raka menemukan sebuah pintu yang bahkan dirinya tidak ingat bahwa pernah ada pintu di sana.

"Sejak kapan ada pintu disini?" Raka memandangi pintu yang sepertinya menuju sebuah ruangan.

Raka ingin melihat apa yang ada di balik pintu namun sayang terkunci dengan menggunakan kunci digital, dirinya harus memasukan sidik jari atau deretan angka. Laki-laki itu mencoba menempelkan sepuluh sidik jarinya namun tidak ada yang cocok.

"Gue coba pakai sandi deh. 0000." Raka memasukan empat digit angka namun salah. Kemudian terkekeh karena merasa bodoh atas tingkahnya sendiri. "Keyra tidak mungkin menggunakan sandi semudah itu."

Raka berpikir sejenak."Emm, coba tanggal lahirnya. Sepuluh... nol.... empat." Raka menekan 1004 pada kunci pintu.

"Salah lagi." Raka mengusap rambut frustasi kemudian meninggalkan basement setelah kembali mencoba memasukan sandi dari tanggal-tanggal yang menurut laki-laki itu penting bagi sang adik. Bahkan laki-laki itu memasukan tanggal lahir Devan, Milan, dan Chelsea namun hasilnya tetap sama.

Raka menaiki satu persatu tangga keluar dari basement. Saat sampai undakan tangga terakhir dirinya berpapasan dengan Ria yang lewat sambil membawa vas bunga.

"Ria." Raka memanggil pelan.

"Iya Tuan Muda." Ria menjawab sopan.

"Apakah anda tahu ruangan apa yang ada di basement?" Raka bertanya penasaran.

"Maaf, saya tidak tahu Tuan Muda. Ada apa dengan ruangan itu?" Ria balik bertanya.

Raka menggeleng."Tidak apa-apa. Aku hanya tidak pernah ingat jika ada ruangan di basement."

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now