Bab 11: Tragedi

209 46 49
                                    

Selamat membaca♡

Sebelum baca coba tebak jadwal update The Killers 120: The Thrilling Fight?

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 11: Tragedi

Jangan meremehkan seseorang hanya karena dia terlihat lemah. Kamu tidak pernah tahu sosok apa yang ada di dalamnya.

***


(Picture from Pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Picture from Pinterest)

Chelsea terbangun di pagi hari. Dia menatap ke samping tidak menemukan Keyra. Dia segera keluar bertepatan dengan Devan yang juga ingin keluar dari tenda. Laki-laki itu juga terbangun dan tidak menemukan Milan di dalam tenda.

Devan dan Chelsea melangkah keluar lalu mendapati Keyra dan Milan sedang duduk di kursi lipat. Kedua orang itu tertidur di sana. Devan membangunkan kedua orang itu. Membuat Keyra dan Milan menggeliat malas.

Chelsea mengaduh saat menyadari mereka benar-benar kesiangan, matahari telah bersinar lembut. Sunrise sudah lama lewat. Chelsea mengeluh dengan fakta tersebut.

"Yaudah kita beres-beres terus langsung pulang." Devan mengajak mereka semua untuk segera berkemas.

Milan dan Devan membongkar tenda. Sementara Keyra melipat kursi, Chelsea menggulung tikar. Setelah semua beres Keyra dan Chelsea membuang sampah ke tempat yang telah disediakan. Milan dan Devan mengangkut peralatan ke mobil.

Keyra dan Chelsea berjalan ke ujung tempat kemah. Mereka berdua menuju tempat sampah yang telah disediakan. Saat sampai kedua gadis itu segera menyortir sampah. Memisahkan sampah plastik, kaleng, kertas, dan sisa makanan.

Setelah semua selesai kedua gadis itu segera melangkah kembali. Baru sepuluh langkah mereka berhenti karena di depan mereka berdiri seorang pria sambil berjalan mendekat. Saat jarak hanya tinggal dua langkah. Pria yang menghadang mereka mengeluarkan sebuah pisau.

"Serahin kalung lo!" Pria itu menatap kalung di leher Chelsea.

Keyra tersenyum miring."Lo tau juga mana barang mahal."

"Diem! Cepat serahin atau pisau ini menembus tubuh kalian." Pria itu semakin mendekatkan pisaunya.

Chelsea berdiri ketakutan sementara Keyra semakin tersenyum miring."Lo gak salah ngerampok di sini? Gue ingatkan kalau lo lupa. Disini ada beberapa orang yang sedang kemah juga." Keyra menggelengkan kepalanya.

"Jangan coba-coba teriak!" Pria itu semakin mengancam. Sekarang dia mengeluarkan satu pisau lagi di tangan kirinya.

Keyra tertegun melihat itu. Kepalanya kembali memutar ingatan masa lalu. Sepotong-potong dan samar. Ingatan tentang cahaya terang dan awan hitam yang memenuhi langit. Raungan suara sirine dari-

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now