Bab 27: Keyra's Tantrum

206 40 22
                                    

Sebelum membaca aku mau ngingetin buat jangan lupa vote, komen, dan share^^

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 27: Keyra's Tantrum

Jangan mengusik gue lebih dulu kalau gak sanggup menerima amukan gue

***

Keyra berdiri di depan jendela kaca kamarnya. Matanya menerawang kejauhan. Menghela napas entah untuk yang ke berapa kali. Gadis itu menyugar rambut. Sesekali mengacak, membuat rambut indah miliknya berantakan. Ingatannya kembali memutar perkataan Barra di rumah sakit tadi.

"Kayak lagi selancar."

Perkataan itu kembali terngiang di kepalanya. Kayak lagi selancar. Selancar. Saat mendengar kata selancar dari Barra membuat otaknya menyadari sesuatu. Selancar dilakukan di pantai. 

"Ya pantai, tempat dimana gue merasa terhubung dengan wanita yang mengendarai sepeda motor di pabrik tadi."

Keyra memutar ingatannya beberapa jam yang lalu saat dirinya berpapasan dengan pengendara motor besar di halaman pabrik terbengkalai. Saat itu si wanita membuka kaca helmnya sehingga matanya sempat bertatap beberapa detik dengannya. Beberapa detik itu memberi Keyra sebuah sinyal bahwa dirinya pernah bertemu dengan wanita itu di suatu tempat. Tapi Keyra lupa dimana tempat itu sampai Barra mengatakan selancar yang menghubungkannya dengan pantai. Entah kenapa dia merasa yakin jika pantai dan wanita pengendara motor besar berwarna hitam itu memiliki hubungan. Sayangnya hanya itu yang dapat Keyra hubungkan di antara benang-benang kusut yang berada di kepalanya.

Gadis itu kembali menghela napas setidaknya dia yakin satu hal pantai dan wanita itu. Biarlah yang lainnya menyusul dengan sendirinya. Keyra menutup tirai jendela dan membalikkan badan berjalan menuju ranjang miliknya.

Sebelum memejamkan mata dia kembali menghela napas mengingat sampai sekarang dia belum bertemu dengan Raka. Gadis itu menggelengkan kepala mulai memejamkan mata berharap besok dia dapat bertemu dengan sang kakak.

***

Pasir putih terbentang luas, angin bertiup kencang tapi tidak sampai membahayakan. Angin kencang tersebut membuat udara terasa sejuk. Ombak yang tinggi saling beriringan menuju bibir pantai. Pohon-pohon pinus berjejer di sepanjang pantai, berdiri tegak di atas pasir putih. Seorang wanita berambut panjang berdiri di dekatnya, ada orang lain yang memanggil tapi Keyra tidak dapat mendengar apa yang dikatakan. Gadis itu menatap wanita berambut panjang yang berada tidak jauh darinya. Orang yang memanggil tadi berada di sampingnya, Keyra kembali menatap punggung wanita itu yang ingin membalikkan badan karena orang di samping dia kembali memanggil.

Cahaya matahari bersinar terik membuat mata silau. Wanita itu lebih tinggi darinya, Keyra memasang kacamata hitam lalu menatap wanita tadi yang telinganya sudah kelihatan. Keyra hanya perlu melihat wajahnya, sedikit lagi dia akan melihat wajah itu karena pelipis wanita itu sudah kelihatan, sekarang ujung bibir dan hampir mencapai hidung-

"Nona Muda, Nona Muda Keyra." Seseorang mengguncang tubuhnya membuat Keyra terbangun sambil mengutuk.

"Maaf Nona Muda, tadi malam sebelum tidur Nona Muda mengatakan untuk membangunkan anda pagi-pagi sekali karena ingin bertemu dengan Tuan Muda." Asisten rumah tangga keluarganya menunduk, takut menatap mata majikannya.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now