Bab 12: Code Zero

192 43 41
                                    

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 12: Code Zero

Tidak ada kejahatan yang sempurna. Setiap kejahatan selalu memiliki celah yang menuntun menuju kebenaran.

***

"Apa yang terjadi?" Ucap Devan setelah mendorong pintu pusat kontrol.

"Seseorang pria tanpa identitas ditemukan tewas." Joon berdiri saat melihat The Killers masuk.

"Pria? Siapa?" Milan bertanya bingung, Devan dan Keyra mengernyitkan dahi.

"Pria ini diduga ada hubungannya dengan kasus yang sedang kalian kerjakan. Pria memegang foto K2." Joon menjelaskan saat melihat kebingungan.

"Foto gue?" Keyra semakin mengernyitkan dahi.

Joon mengangguk."Untuk lebih jelasnya kalian langsung ke lokasi aja."

"Dimana lokasinya?" Devan bertanya cepat.

"Perkebunan jeruk arah timur kota." Balas Joon.

Mendengar ucapan Joon The Killer segera berlari keluar. Mereka segera menuju lift turun ke lantai satu, di dalam lift mereka segera memasang wireless earphone masing-masing. Keyra keluar dari lift sementara Devan dan Milan lanjut ke basement. Kedua laki-laki itu memarkirkan motor di tempat seharusnya. Keyra berlari menuju pintu keluar. Gadis itu tidak fokus membuatnya menabrak seseorang.

"Maaf." Keyra segera meminta maaf tanpa sempat melihat orang yang dia tabrak. Seseorang yang dia tabrak hanya menggelengkan kepala apalagi saat melihat gadis itu mengambil kendaraannya yang terpakir tepat di depan tanda peringatan dilarang parkir.

Keyra segera menjalankan mobil keluar pekarangan markas besar. Tidak lama kemudian Devan dan Milan juga menyusul. Mereka bertiga membelah jalanan kota yang sedikit ramai di pagi hari.

"Chichi aktif!" Keyra berkata sambil memasang kacamata hitamnya, tadi dia sempat melepasnya saat di ruang latihan.

"Lo namain apa program yang dipasang Bang Jack?" Milan bertanya memastikan.

"Chichi." Sahut Keyra.

"Feminim amat." Milan tertawa mendengar nama yang disebutkan Keyra.

Gadis itu mendengus."Emang lo namain apa?"

"M0 dong."

Keyra terkekeh mendengar jawaban Milan."Gak kreatif lo." Cibirnya.

Milan mendengus."Kalau lo Dev?" Milan menghindari lubang di jalan.

"Key." Devan menyahut sambil tetap fokus menyetir.

"Key? Keyra maksud lo?" Milan menahan senyum.

"Key. Kunci." Devan menjawab pendek.

Milan meringis sementara Keyra menjulurkan lidahnya saat Milan berkendara di samping mobilnya. Milan hanya melirik sekilas dia harus fokus menyetir.

Keyra memperdalam injakan gas. Setelah mengaktifkan program yang di pasang Bang Jack. Gadis itu semakin mudah melanggar peraturan lalu lintas.

"Sepuluh meter dari sisi kiri sebuah motor sedang melaju kencang." Program itu memberi tahu Keyra.

Gadis itu segera memperlambat laju mobil sebelum melewati persimpangan di depan. Benar saja di sisi kiri sebuah motor melaju kencang. Setelah motor tadi lewat Keyra segera melewati persimpangan tidak peduli lampu merah masih menyala.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin