Bab 31: Rekan Jafar

186 40 31
                                    

Hai semua
Bertemu lagi dengan The Killers 120: The Thrilling Fight.

Jangan lupa vote, share, dan penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian.

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 31: Rekan Jafar

Jangan menganggap remeh organisasi jika kalian tidak ingin mati. - Rekan Jafar

Sekali anda menyakiti mereka. Saya akan membalas seribu kali. - Keyra

***

"Apa yang harus dilakukan?" Milan meminta arahan Devan.

Laki-laki berahang tegas itu menatap orang-orang yang ada di sana satu persatu. Dia berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Pertama gue mau lo, Faidhan, sama Aksa siapin semua peralatan yang kita butuhkan malam ini." Devan menatap Milan, Faidhan, dan Aksa bergantian. Tiga orang yang diperintahkan mengangguk."Senior Keenan, gue minta lo susun strategi dibantu Barra, Nada, dan dua rekan lo. Gimana?" Devan beralih menatap Keenan.

Keenan mengangguk tanpa berpikir."Bisa."

"Oke, ada pertanyaan?" Devan menatap kembali orang-orang yang ada di ruangan.

"Gue?" Keyra mengangkat tangan.

Devan mengangguk, mengerti apa yang ingin ditanyakan gadis itu."Lo sama gue pergi ke pusat penahanan SAO menemui rekan Jafar."

Disinilah mereka sekarang di jalan menuju pusat penahanan SAO. Waktu menunjukkan hampir pukul enam. Keyra sedang menggerutu di bawah sinar sunset. Biasanya gadis itu sangat suka melihat sang mentari turun ke peraduan. Tapi tidak kali ini, dia sedang kesal sambil memandang mobilnya yang teronggok bisu di pinggir jalan.

Beberapa menit yang lalu saat dirinya dan Devan pergi menuju pusat penahanan SAO, mobil kesayangan miliknya tiba-tiba berhenti dan mogok. Membuat dia harus berhenti lalu keluar untuk mengecek apa yang terjadi. Setelah melihat apa yang terjadi dia berseru kesal. Ternyata mobilnya kehabisan oli membuat kendaraan beroda empat itu berhenti total.

"Kenapa harus sekarang sih!" Keyra menatap mobil dari depan."Ngambek lo gak lucu tahu gak. Mentang-mentang gue gak terlalu memperhatikan lo akhir-akhir ini jadi ngambek gini." Keyra memarahi mobil berwarna merahnya.

Devan yang berdiri di sebelahnya mengulum senyum. Keyra seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anak yang tidak ingin makan.

"Haisss!" Keyra menendang kap depan bawah mobilnya."Maaf-maaf." Sedetik kemudian menyesalinya. Devan tidak dapat menahan tawa, laki-laki itu menyemburkan tawa geli miliknya.

Keyra menoleh lalu menatap Devan sengit."Kenapa lo ketawa?"

"Lucu." Kata Devan disela-sela tawanya.

"Siapa?"

"Mobil lo." Devan terkekeh geli.

Keyra membulatkan mulutnya membuat Devan hanya menggelengkan kepala.

Lima menit kemudian dua mobil dan satu mobil derek merapat di dekat mereka. Dua orang keluar dari mobil pertama berwarna abu-abu. Mendekat lalu menunduk di hadapan Keyra.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now