Bab 36: Peristiwa 10 Tahun Lalu

161 38 23
                                    

Hai kembali lagiiii
Sebenarnya mau update kalau target udah tercapai tapi kayaknya masih lama:( atau bisa aja gak akan tercapai.

Jadi karena beberapa pembaca setia nanyain maka aku putusin buat update. Luv buat kalian yang selalu nungguin dan nanyain<3

Jangan lupa spam komen!!!
Jangan lupa vote dan share juga.

Selamat membaca♡

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

1
2
0

Bab 36: Peristiwa 10 tahun Lalu

Sebuah misteri dapat terpecahkan jika memiliki petunjuk.

***

"Srettt!"

Keyra mencoret tanggal di kalender yang berada di kamarnya. Hari pertama menjalani hukuman. Gadis itu menutup mulut yang sedang menguap lalu mengambil sebuah apel yang berada di atas meja, menggigitnya. Keyra mengunyah sambil menatap kalender lalu melingkari sebuah tanggal.

Meletakkan pena ke tempat semula lalu berjalan ke balkon kamar. Saat sampai Keyra menghirup udara sebanyak-banyaknya. Gadis dengan rambut dicepol asal dengan setelan piyama menatap ke bawah menemukan Ria yang sedang berbicara di telepon. Dirinya tidak dapat mendengar percakapan tapi dapat melihat ekspresi Ria yang sedang menyimak sesekali mengangguk.

"Ria!" Keyra memanggil setelah Ria memasukan ponsel ke saku baju.

Ria menunduk hormat."Selamat pagi Nona Muda."

"Kak Raka sudah pulang?"

"Belum Non-" Ria menoleh sebentar lalu kembali mendongak."Itu sepertinya suara mobil Tuan Muda."

Keyra segera berlari keluar kamar, menuruni tangga dengan berlari cepat. Profesi sebagai agen rahasia membuat gadis itu tidak kesusahan melakukannya. Setelah melewati anak tangga terakhir Keyra menghentikan langkah membuat Raka hampir menabrak sang adik.

"Astagah Key!" Raka menatap Keyra kaget.

"Maaf Kak." Keyra menatap Raka dengan perasaan bersalah.

Raka menggelengkan kepala, menguap lebar. Terlihat sekali laki-laki itu kelelahan dengan kantong mata yang menghitam."Ada apa?"

Keyra yang menatap penampilan Raka menggelengkan kepala."Kaka istirahat aja dulu, nanti kita bicara lagi."

"Kamu ada masalah?" Raka menatap menyelidik.

"Gak ada," Keyra tersenyum sambil menggeleng. Saat melihat Raka kembali ingin membuka suara Keyra segera memotong."Beneran Kak, nanti aja. Key juga mau ketemu Chelsea dulu. Jadi Kakak istirahat dulu, lagi pula Kakak gak akan pergi lagi kan?"

Raka kembali menggeleng."Yaudah Kakak istirahat lagi nanti kita bicara. Kamu hati-hati." Raka memeluk dan mencium puncak kepala Keyra sebelum akhirnya melangkah menuju lantai dua.

Keyra menatap punggung Raka yang menghilang, menghela napas. Gadis itu melirik jam. Melangkah ke ruang makan, dia harus mengisi perut yang sudah berbunyi.

"Mau sarapan apa Nona Muda." Ucap asisten rumah tangga saat melihat Keyra duduk di kursi meja makan.

"Aku ingin roti, buah, dan orange juice." Setelah mendapat jawaban asisten rumah tangga segera menyiapkan sarapan Keyra.

Keyra menatap lurus ke depan kemudian tersenyum sedih melihat meja makan yang dapat menampung dua belas orang itu hanya berisi dirinya sendiri. Di depan matanya seperti ada yang memutar video lambat yang menampilkan kenangan di meja makan. Dimana penuh canda tawa, teriakan, dan tangisan yang pernah menghiasi harinya.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon