Bab 37: Lingkaran Setan

354 41 37
                                    

Hai udah lama banget gak update

Kalian masih setia nungguin kan?

Jangan lupa spam komen, karena aku kangen banget bacain setiap komen kalian!!!

Buat para shiper siap-siap oleng ya:)

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 37: Lingkaran Setan

Tidak semua yang terlihat baik itu malaikat dan tidak semua yang terlihat jahat itu iblis.

***

Sebuah ruangan luas dengan sofa fantastis yang sekarang diduduki oleh orang-orang penting. Interior ruangan dengan desain klasik modern. Suara tawa menggema memenuhi ruangan.

"Bukankah aku sudah memintamu tidak menayangkan berita tentang malam itu." Seorang menteri menunjuk laki-laki yang duduk di depannya.

"Tenang saja, aku sudah menghentikannya. Aku tidak menyangka mereka akan menemukan berita itu." Pemilik salah satu stasiun televisi besar melambaikan tangan.

"Kita tidak menyangka ada yang akan mendengar suara tembakan malam itu." Jenderal bintang tiga membuka suara.

"Tikus-tikus SAO memang merepotkan." Pemimpin BXO duduk di kursi kebesarannya dengan menatap peserta pertemuan satu persatu.

"Kita sudah memberi mereka pelajaran. Semoga mereka tidak berani lagi mengusik organisasi." Politikus paling berpengaruh tahun ini.

"Jika mereka mengusik kita tinggal menepuk mereka. Hap." Pengusaha kaya yang masuk majalah forbes itu menepuk tangan seperti menangkap seekor nyamuk.

"Kamu benar hahaha...." Pemilik stasiun televisi besar tadi tertawa lebar diikuti yang lain.

"Anda sudah menentukan calon presiden dua tahun lagi?" Seorang hakim menatap pemimpin BXO.

Pemimpin BXO mengangguk-anggukkan kepala."Aku masih mencari-cari pion yang tepat untuk menduduki posisi itu." Dia menyapu semua wajah peserta pertemuan lalu berhenti pada orang terakhir."Tolong awasi anak buahmu dengan baik. Aku memasukkanmu ke SAO bukan untuk menargetkan kami tapi mencegah posisi kami diketahui."

Semua orang menoleh kepada orang yang diajak bicara pemimpin BXO.

***

Devan berbaring di ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar. Banyak pikiran berkecamuk dalam kepalanya.

"Papa pengkhianat organisasi?" Devan menggeleng."Tidak mungkin Papa bagian dari mereka." Devan berbicara sendiri.

Di satu sisi dia yakin ayahnya bukan salah satu dari mereka. Tapi di sisi lain dirinya sering melihat sang ayah memakai baju serba hitam, entah pulang atau pergi bekerja. Jika ayahnya bagian dari organisasi lalu kenapa sang ayah memilih berkhianat?

Devan mendudukkan tubuhnya, mengacak rambut. Percakapan dengan rekan Jafar benar-benar membuat kepalanya terasa pecah, ditambah lagi penyergapan yang mereka lakukan gagal. Benar-benar gagal total.

Rekan Jafar benar. Organisasi tidak sebodoh itu untuk melanjutkan transaksi setelah rekannya di tangkap. Jika mereka sebodoh itu mereka sudah lama tertangkap.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now