Bab 14: The Dark Past

174 44 42
                                    


Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Peringatan ❗
Mengandung unsur kekerasan. Tidak untuk ditiru! Yang masih dibawah umur harap jangan mendekat!

Bab 14: The Dark Past

Jika kamu belum bangkit dari masa lalu, maka ia akan menghampirimu pada suatu waktu.

***

Sepuluh tahun lalu, tahun 2022.

Di hari ke dua puluh pada bulan ke delapan tahun itu. Seseorang bertopeng dengan jubah hitam dan sarung tangan hitam sedang duduk di sebuah ruangan mewah yang bernuansa hitam. Di tengah dinding tertulis tulisan Black X Organization dengan dikelilingi tulisan-tulisan BXO dan lambangnya. Di depan orang yang sedang duduk ada seseorang lain terpisah oleh meja, seorang pria memakai jubah hitam dengan memegang topeng di tangan kanannya.

"Bagaimana?" Orang yang sedang duduk tadi bersuara.

"Menurut mata-mata, besok target akan tiba di rumah." Pria lain menjawab. Seorang pria yang berdiri memakai topeng dan jubah yang sama.

"Baik. Kumpulkan semua anggota bernomor organisasi malam ini."

Lawan bicaranya terkejut mendengar kata-kata yang keluar dari pria yang duduk."Anda tidak bermaksud..."

"Apa yang kamu pikirkan benar Jafar. Besok akan menjadi pesta untuk kita dan malam ini kita harus melakukan persiapan." Pria yang duduk tadi meletakkan tangannya di tas meja terlihat cincin bermata hitam di jari telunjuknya.

"Baik Tuan." Jafar mengangguk sambil undur diri. Pria itu keluar ruangan setelah menutup pintu ia segera mengeluarkan ponsel.

"Semua berkumpul, Big Bos mengajak berpesta besok."

Setelah mendengar jawaban dari lawan bicara Jafar melangkah pergi mempersiapkan segala hal yang harus dilakukan.

***

Seorang anak berusia tujuh tahun sedang berlari-lari di taman komplek perumahannya. Dia sedang bermain kejar-kejaran dengan ketiga temannya.

"Aku nyerah!" Seorang anak perempuan dengan rambut dikuncir dua menghentikan langkahnya. Dia menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Ah gak seru, masa gitu aja nyerah." Anak perempuan lain berusia sama menghampiri temannya.

"Yee... Kita udah lari dari setengah jam yang lalu." Anak perempuan dengan rambut dikuncir tadi mendelik kepada temannya.

"Chelsea cemen ih." Ucap anak perempuan yang saat ini memakai baju terusan berwarna biru muda dengan rambut yang dibiarkan tergerai indah.

"Biarin." Chelsea menjulurkan lidahnya lalu duduk sembarang di taman yang dilapisi rumput hijau.

Keyra hanya menghela napasnya."Devan Milan sini!" Teriaknya memanggil kedua temannya yang masih bermain kejar-kejaran.

"Udahan?" Milan menatap Chelsea yang duduk menjulurkan kaki.

"Chelsea udah capek." Keyra ikut duduk di samping Chelsea.

"Yahh. Cemen banget." Milan berseru kecewa.

"Biarin aja, tenaga Chelsea gak sebanding sama tenaga kamu." Devan ikut duduk di samping Chelsea. Milan mendengus namun ikut duduk di sebelah Keyra.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now