Bab 16: Identitas Korban

174 42 38
                                    

Selamat membaca♡

1
2
0

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

Bab 16: Identitas Korban

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk melindungi diri. - Keyra

***

Kembali ke masa kini, tahun 2032.

Keyra sedang berjalan cepat, dia baru saja memasuki markas SAO. Pukul sembilan tadi saat dia sedang bersiap tidur Joon menelpon mengatakan telah menemukan identitas korban di perkebunan jeruk.

Joon tidak menjelaskan apa-apa hanya menyuruhnya datang langsung ke markas. Tanpa berpikir dua kali Keyra segera pergi ke markas.

Gadis itu menekan tombol angka 6, lift bergerak naik ke atas. Hanya dia sendiri yang berada di dalam lift. Tidak beberapa lama dia sampai di lantai enam.

Keyra bergerak keluar dari lift berjalan di lorong menuju sebuah ruangan dengan lambang elang di pintunya.

"Siapa korban?" Keyra segera bertanya sambil membuka pintu.

Semua orang yang berada di dalam ruangan menatap Keyra dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Buahaha..." Joon tidak dapat menahan tawanya.

Keyra menaikkan alisnya, bingung kenapa Joon tiba-tiba tertawa. Apa laki-laki itu mengerjainya? Gadis itu menatap Milan yang juga sedang menahan tawa. Keyra semakin tidak mengerti, dia menatap Devan meminta penjelasan sedangkan yang ditatap sedang menahan tawa tapi sedetik kemudian menyemburkan tawanya.

Gadis itu menghembuskan napas, sepertinya Joon benar-benar sedang mengerjainya.

"Kenapa sih?" Ucap Keyra yang masih berdiri di depan pintu.

"Asli lo kocak banget." Joon masih tertawa."Penampilan lo benar-benar kocak. Pake setelan piyama ditambah sendal rumah bentuk kelinci warna pink lagi terus nih ya..." Joon menghentikan ucapannya dia sedang tertawa."Terus pake kacamata hitam lagi hahaha..." Joon memegangi perutnya.

Keyra meringis menahan malu. Pantas saja penjaga rumahnya menatapnya aneh ingin mengatakan sesuatu tapi takut.

"Gue pulang deh." Keyra patah-patah menutup pintu.

"Lo masih cantik walaupun gitu." Devan menahan Keyra.

"Asyik D1, kalau gue di posisi K2 dah baper gue." Joon menggoda.

Keyra hanya mendengus tapi tetap berjalan duduk di depan Devan. Joon menghentikan tawanya, laki-laki itu khawatir jika dia tertawa terlalu lama Keyra akan membunuhnya.

"Siapa korban?" Keyra langsung bertanya sedetik setelah duduk. Gadis itu berusaha mengabaikan fakta tentang penampilannya.

Joon berdehem sebentar lalu menekan salah satu tombol laptop di depannya. Sebuah foto seorang laki-laki muncul di layar yang terpasang di dinding ruangan milik The Killers.

"Nama Garry laki-laki asal Jerman, usia 25 tahun. Tiba di Indonesia sepuluh hari yang lalu lewat jalur laut. Tidak memiliki keluarga dan tidak ada catatan kriminal." Joon memperlihatkan biodata korban.

"Bagaimana dia bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan fasih?" Keyra ingat bahwa Garry fasih memakai bahasa Indonesia.

"Sebentar," Joon menekan beberapa tombol di laptop miliknya."Sebuah fakta menarik, lihat ke layar!" Joon menatap layar yang diikuti oleh The Killers.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now