Bab 34: Komite Disiplin

197 45 15
                                    

Hai semua
udah lama banget gak update. Gimana kabar kalian?

Masih nungguin The Killers gak?

Jangan lupa komen, share, dan vote ya. Enjoy

Maaf kalau banyak typo.

Selamat membaca♡

Perhatian!
Cerita ini berlatar distopia Indonesia. Segala kejadian, organisasi, latar tempat dan waktu, serta kesamaan tokoh hanya kebetulan belaka. Seluruh cerita hanya fiksi tidak berkaitan dengan kenyataan.

1
2
0

Bab 34: Komite Disiplin

Kita harus menerima kegagalan agar dapat meraih keberhasilan.

***

Keyra berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Dia sedang berada di depan ruang operasi menunggu Barra yang sedang di operasi setengah jam yang lalu.

Keyra mengecek jam di tangan kiri. Setengah dua pagi. Suasana rumah sakit sepi. Gadis itu memijit pelipis sedetik kemudian meringis karena menyadari jika area keningnya terluka.

Dia menghela napas lalu memejamkan mata. Ingatannya kembali melayang menuju kejadian satu jam yang lalu. Wanita itu jelas anggota BXO, wanita yang sama yang ditemui di gudang terbengkalai. Lalu kenapa wanita itu menyelamatkannya dan Barra.

"Déesse Sauveuse? Kenapa wanita itu memanggilnya begitu. Dalam bahasa Prancis Déesse Sauveuse berarti Dewi Penyelamat."

Keyra mendengus siapa yang menyelamatkan siapa di sini. Mata Keyra terbuka saat mendengar suara langkah kaki. Gadis itu menoleh ke kanan melihat Devan, Milan dan yang lain datang dengan penampilan yang sama kacau kecuali Rafael.

"Barra gimana Kak?" Nada yang pertama kali bertanya.

"Masih dioperasi." Keyra menatap kaki Nada yang terlihat mengeluarkan darah."Mending lo duduk."

Nada mengangguk lalu duduk di kursi tunggu ruang operasi diikuti oleh Aksa, Faidhan dan Rafael. Keempatnya menatap cemas ke arah pintu ruang operasi. Lampu merah masih menyala di atasnya.

"Kalian gak apa-apa?"

"Lo gak apa-apa?"

Keyra, Devan, dan Milan bertanya bersamaan. Keyra mengangguk. Milan meringis melihat penampilan Keyra terutama luka di pipi gadis itu. Devan menghela napas lalu berdiri di samping kiri Keyra. Milan juga ikut menyandarkan punggung di samping kanan Keyra. Keyra menatap lurus ke depan membuat tatapannya bertemu dengan Keenan yang berdiri menyandarkan punggung ke dinding dengan kedua temannya.

Keyra mengangguk yang dibalas anggukan juga dari Keenan. Keyra menoleh kepada Devan.

"Luka lo harus segera di obati." Ucap Keyra sambil menatap lengan dan telapak tangan Devan yang terluka.

"Gue baik-baik aja." Devan mengangkat tangan menatap telapak tangannya.

Keyra mendengus lalu menoleh menatap Milan."Temen lo tuh."

Milan terkekeh."Temen lo juga.'

Keyra mendengus lalu berjalan menjauhi ruang operasi.

***

Satu jam kembali terlewati, lampu ruang operasi belum juga mati. Sepuluh orang di sana menunggu dalam diam.

Keyra mengusap pipinya yang telah di perban, dia tidak tahu jika luka di pipinya harus mendapatkan perban walau beruntung tidak perlu jahitan. Beberapa menit yang lalu Keyra memaksa yang terluka untuk berobat termasuk dirinya. Maka luka Devan telah dijahit, luka Nada juga telah dijahit. Luka-luka goresan telah diobati.

The Killers 120: The Thrilling Fight [on Going]Where stories live. Discover now