628 - Menolong Mereka yang Terluka dan Melakukan Evakuasi

16 6 30
                                    

Tempat penyimpanan makanan saat ini terlihat begitu kacau, bangunan yang digunakan sebagai tempat perlindungan kini sudah lenyap, hanya ada puing-puing yang menimpa semua hal, termasuk manusia dan barang-barang yang seharusnya bermanfaat bagi penduduk.

Tempat itu porak-poranda, Karena Minnie yang menjadi petugas medis utama tidak ada di sana, JiU yang mengambil alih melakukan pertolongan pertama pada setiap korban, ia dibantu Gahyeon menyelamatkan siapa pun yang masih bertahan.

JiU dan Gahyeon tiba di lokasi bersama para Seeker tampak sangat terkejut dengan kondisi yang saat itu terjadi, semuanya berantakan, ada banyak manusia yang terluka dan banyak juga yang sudah tidak bergerak, mereka sudah tewas.

JiU menutup mulutnya dengan kedua tangan, tidak menyangka dengan situasi ini, para manusia yang sebelumnya terlihat baik-baik saja, kini sebagian sudah menjadi mayat, mereka tewas bergelimpangan, sebagian tertimpa puing-puing bangunan.

“Ini adalah bencana,” gumam JiU pelan. Sedangkan para Seeker yang melihat kondisi itu, mereka marah sekaligus sedih, selain persediaan makanan mereka musnah, para manusia yang seharusnya sedang bekerja, kini sebagian sudah menjadi mayat, sebagian terluka parah dan membutuhkan penanganan secepat mungkin.

Joshua segera memerintahkan semua anggota tim untuk mengonsumsi pil Power, lalu bergegas melakukan evakuasi pada para manusia yang masih bisa diselamatkan. Ia sigap memberikan arahan pada semua orang untuk secepat mungkin membebaskan mereka yang terjebak.

Yang menjadi masalah adalah, yang menjadi korban bukan hanya mereka yang merupakan tim yang menangani makanan, melainkan paramedis yang sedang mencari obat-obatan di sana. Alhasil, saat ini, tidak ada tenaga medis yang mampu menangani mereka yang terluka, mengingat mereka sendiri yang menjadi korban. Lebih parah dari itu, Minnie yang paling ahli dalam penanganan mereka yang terluka, kini malah tidak ada di tempat. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Minnie berada di lokasi lab penelitian, ia bersama tim Keeper dalam keadaan pingsan setelah Handong mengacaukan lab penelitian tersebut.

Kembali ke lokasi, JiU dan Gahyeon tampak bergeming di tempat, mereka tidak menyangka bahwa manusia-manusia yang sebelumnya tampak baik-baik saja, kini sudah menjadi jasad, sebagian lagi merintih dan berteriak kesakitan. Sejak bangun dari keadaan tidak ingat apa pun, sejak muncul pertama kali di kota, ini adalah korban manusia terbanyak yang pernah mereka saksikan.

“Ini mengerikan, monster macam apa yang melakukan ini?”

Wonwoo datang ke sana juga langsung ikut memberikan pertolongan, ia menghubungi semua anggota Order untuk segera datang ke sana.

“Begitu banyak yang terluka.” JiU bergumam pelan.

“Ini sulit dipercaya.” Gahyeon tidak bisa berkata-kata, tanpa sadar, air matanya sudah mengalir. Ia merasakan kesedihan saat melihat kematian sebanyak ini.

“Gahyeon, ayo bantu mereka.” JiU yang sudah berhasil menguasai syok yang dirasakannya, ia menarik tangan Gahyeon untuk segera memberikan pertolongan. Gahyeon menyeka air matanya, menguatkan diri untuk tegar.

Tanpa menunggu siapa pun memberi perintah, mereka pun langsung bergerak untuk memberikan bantuan, JiU langsung menghampiri salah satu orang yang terluka untuk memberikan pertolongan pertama. “Bertahanlah.”

Gahyeon di sisi lain langsung mengeluarkan puluhan drone, bukan untuk sekadar memperjelas penglihatan dengan menyorotkan cahaya di seluruh daerah lokasi kejadian dan mencari korban-korban yang tertimpa puing bangunan, melainkan untuk membantu para Keeper dan Seeker melakukan evakuasi pada mereka yang menjadi korban, drone-drone itu membantu menghancurkan puing bangunan sehingga memudahkan evakuasi, drone-drone itu juga memindai setiap orang untuk mengetahui kondisi mereka, mana yang paling parah dan paling ringan mengalami cedera.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now