627 - Kemunculan Musuh Baru

23 6 67
                                    

Luka-luka pada tubuh Winter pun sudah lenyap serta semua darah yang keluar, ia sudah pulih sepenuhnya. Handong memang terlihat membiarkan itu terjadi.

“Aku tidak peduli seberapa kerasnya tubuhmu. Satu hal yang harus kau tahu, tingkatanmu masih belum setara denganku.” Setelah mengatakan itu, Winter pun langsung mengeluarkan energi dingin di sekujur tubuhnya.

“Ini akan seru, aku juga akan serius.” Handong tersenyum jahat, setelah itu pasang matanya berubah warna, menjadi kuning dan menyala seperti mata kucing. Taringnya mulai memanjang dan rambutnya mulai memutih dan sedikit muncul kobaran api putih.

“Semua serangan yang kulakukan tidak satu pun membuat kalian tumbang, bahkan beberapa kali aku sampai terluka. Sangat menyebalkan, ini benar-benar menyebalkan.” Winter bergumam pelan, asap bercahaya biru mulai keluar dari tubuhnya.

“Aku tidak menyangka kalau untuk menjatuhkan kalian semua, dibutuhkan serangan yang lebih kuat dan level yang lebih tinggi lagi.”

“Kau sudah selesai mengoceh?” tanya Handong, kemudian dengan cepat ia melepaskan pukulan yang berusaha menghantam wajah Winter, pukulan itu menghasilkan suara yang keras, sama seperti sebelumnya, efek pukulan itu langsung menghasilkan kerusakan besar terhadap apa pun yang ada di sekitar mereka.

Akan tetapi, berbeda dari sebelumnya, kali ini Winter sama sekali tidak terlempar, bahkan tidak ada darah yang memuncrat. Hingga pada saat itulah, Handong dapat melihat dengan jelas bahwa pukulannya diblokir oleh es berbentuk bintang segi enam yang tercipta di depan wajah Winter.

“Benda kecil itu ... menahan pukulanku?” tanya Handong, di tengah keterkejutannya, ia langsung melompat mundur lalu berlutut, secara tiba-tiba terjadi ledakan angin beku tepat di atas kepalanya.

“Sial, setelah semua serangan kami, dia malah semakin kuat, dasar monyet betina.”

Lalu dengan cepat terjadi lagi ledakan dingin yang lebih besar lagi, Handong yang berada dalam radius serangan tidak sempat menghindar atau melakukan pertahanan. Ledakan kali ini sudah pasti membuat Handong cedera dan membeku apabila ia terkena telak.

Serangan ledakan besar dingin itu seharusnya menghancurkan semuanya, akan tetapi daerah pertarungan keduanya memang sudah hancur dan sudah tidak ada yang bisa dihancurkan lagi, kecuali tanah-tanah yang menjadi daratan dan medan tempur.

Handong sendiri yang sebenarnya berada di dalam radius serangan, seharusnya terkena ledakan telak, akan tetapi secara tiba-tiba ledakan dingin itu terbelah menjadi dua dan hanya menghancurkan meluas dan menyebar ke sisi kiri dan kanan Handong.

“Apa yang ...?”

Handong berbalik badan, ia mendapati Yoohyeon tepat berada di belakangnya, mengayunkan katana yang mana itulah alasan ledakan itu membelah lebar ke sisi kiri dan kanan.  Melihat kedatangan Yoohyeon, wujud buas Handong lenyap dan ia kembali seperti sedia kala. Ledakan dingin itu menciptakan bukit es kecil sebesar bangunan gedung di sisi kiri dan kanan Handong.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Handong. Yoohyeon tidak menjawab, ia malah memandang ke depan, mewaspadai keberadaan Winter yang tidak melanjutkan serangan, sepertinya Winter juga mewaspadai Yoohyeon sehingga tidak ceroboh melanjutkan melakukan serangan.

Setelah ledakan lenyap, SuA, Siyeon dan Dami juga muncul. Ya, ternyata mereka tidak jadi melakukan evakuasi, atau lebih tepatnya  melarikan diri dari lokasi tersebut.

“Kurasa kami sudah datang tepat waktu,” ucap SuA sambil tersenyum pada Handong.

“Aku tidak suka di sini, ini sangat dingin.” Siyeon berkomentar sambil memeluk dirinya sendiri.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now