624 - Bukit Bongkahan Es

17 5 31
                                    

Seperti hujan yang sangat mengerikan, bongkahan-bongkahan es tajam tersebut terus menyerbu menyerang mereka, tentunya serangan-serangan tersebut mampu ditangani, meski mereka merasa kewalahan, Yoohyeon harus melakukan serangan jarak jauh Dami dan Siyeon juga harus melemparkan senjata mereka, Handong dan SuA juga harus melepaskan serangan yang mana memiliki daya hancur besar dan kuat.

Bongkahan-bongkahan es tajam yang berada di luar radius menancap pada lantai es, tidak semua berhasil mereka serang dan hancurkan. Saat dilindungi oleh Dami, SuA pun kini memfokuskan serangan pada satu fokus, yaitu menyerang pusat dari bongkahan-bongkahan es tajam tersebut.

Di sisi lain, setelah Handong, Siyeon dan Yoohyeon sudah berjarak sekitar tiga puluh meter dari lokasi pilar besar, pilar itu meledak akibat serangan SuA, pilar es itu terpisah menjadi banyak pecahan setelah ledakan besar yang efeknya mengenai telak pada Winter yang tidak mempersiapkan dan tidak menduga akan mendapatkan serangan.

Akibatnya, Winter terlempar jatuh berguling-guling di atas lapisan lantai es. Sekujur tubuhnya mendapat luka akibat ledakan itu, tapi semua lukanya lenyap dalam hitungan detik.

“Sial, senjata itu harusnya beku dalam waktu lama, aku benar-benar salah memperhitungkan.” Winter bergumam kesal melihat senjata SuA yang menjadi penyebab hancurnya pilar yang dirinya ciptakan. Winter kembali berdiri lalu memandang ke arah Handong yang sudah dekat, begitu juga dengan Yoohyeon dan Dami.

“Kalian semua benar-benar menjengkelkan!” seru Winter tatkala mendapati mereka menyerang. Dengan pasang mata yang bercahaya putih kebiruan, Winter langsung lebih dulu menyerang mereka.

Winter pun langsung menciptakan bongkahan es raksasa dalam jumlah yang sangat banyak dan ukurannya tidak masuk akal, daerah dalam radius beberapa kilometer kini menjadi bukit-bukit es yang terus membesar dan meluas.

Gedung-gedung yang tersisa dan bertahan dari pertarungan sebelumnya kini mulai runtuh dan hancur akibat bongkahan-bongkahan es raksasa tersebut. Melihat es-es yang sekarang tidak ada bedanya dengan tanaman sulur es, mereka terlihat tumbuh membesar dan meluas dengan cepat.

Dami bergumam terlihat benar-benar tidak senang dengan apa yang dilihatnya saat ini. “Orang ini, dia benar-benar memiliki kapasitas energi yang sangat banyak.”

“Wow, ini keren, daratan diubah menjadi es, kurasa kita akan mendapatkan Greenland 2.0 di sini.” Handong malah berseru antusias, dengan ejekan dan sarkastis tentunya.

“Yah, dan itu sangat berbahaya, bersyukurlah kita tidak dibekukan oleh suhu dingin ini.” SuA menanggapi. Ia lega karena pakaian mereka memiliki sistem yang mampu menangani dan menaikkan suhu di sekitar mereka, suhu yang tetap menjaga agar tubuh mereka tidak membeku.

Sebenarnya, sebagian dari mereka mungkin mampu menangani masalah suhu rendah ini, akan tetapi mereka tidak bisa terus-menerus mencoba menangani suhu rendah bersamaan dengan bertarung melawan Winter. Selain menguras energi, itu juga membuat perhatian mereka terbagi.

“Pakaian kita masih berfungsi dengan baik sepertinya, dan itu satu-satunya kabar baik saat ini,” ucap Siyeon sambil memperbaiki posisi tudung jaketnya.

Dami langsung angkat bicara. “Maaf mengecewakan, tapi ... Aku tidak yakin pakaian kita akan bertahan kalau terus seperti ini.”

“Sungguh?” tanya SuA, ia beserta yang lain memandang ke arahnya, meminta kejelasan.

“Ya. Kita harus secepat mungkin menuntaskan ini.”

“Dan es-es yang terus tumbuh itu, aku rasa itu terlihat mulai menakutkan.” Siyeon membalas sambil memasang ekspresi yang pura-pura ngeri. “Bagaimana cara kita mengakhiri semua ini dengan es-es berbahaya itu coba?”

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now