595 - Membagikan Informasi yang Didapat dan Membentuk Progres

25 7 27
                                    

Setelah tiba di pesawat, SuA dan Siyeon menjadi perhatian, Gahyeon menaruh sejumput tanaman itu di lantai sehingga tanah-tanahnya mengotori lantai, ia menepuk jaket dan tangannya yang terkotori tanah. Yoohyeon sendiri sedang duduk sambil memejamkan mata di kursi pilot yang sebelumnya diduduki SuA, kursi yang memiliki roda pada bagian kaki sehingga bisa berpindah-pindah. Handong dan Dami serta JiU sudah menunggu sejak tadi, Fenrir berwujud bayi serigala yang mana sedang beroutar-putar di sekeliling kaki Siyeon.

“Akhirnya kalian tiba, kita sudah menunggu sampai bosan,” ketus Handong mengejek.

“Hai, maaf menunggu lama.” Siyeon menyapa.

“Gahyeon bilang, ada yang ingin dibicarakan, apa benar?” tanya SuA yang memulai percakapan antara mereka.

“Ya, mereka punya informasi.” Handong menunjuk Dami dan JiU.

Seolah sudah mendapatkan izin, JiU pun langsung mulai bersemangat untuk menyampaikan apa-apa saja yang mereka lihat sebelumnya. “Kalian pasti akan sangat terkejut, ada ....”

Siyeon langsung membekap mulut JiU, entah bagaimana ia bisa berada begitu cepat di belakang gadis itu.

“Sssttt, jangan dulu bicara, kami juga mau menyampaikan sesuatu.” Siyeon berbisik di telinga kiri JiU, kemudian dengan jahilnya menggigit pelan daun telinga gadis itu.

JiU tentunya langsung menjerit geli lalu memukul-mukul tangan Siyeon, karena itulah Siyeon yang tersenyum pun melepaskan bekapan, akan lalu merangkul JiU dari belakang seolah ia digendong oleh JiU.

“Untuk apa menggigit telingaku?”

“Hanya ingin, kamu menggemaskan tahu.”

Setelah semua bungkam, SuA pun ambil alih percakapan. “Oke, pertama-tama, aku ingin menyampaikan sesuatu.”

“Di sini ada banyak jenis monster yang unik dan berbeda, kabut yang meluas juga sedikit bau, hampir seperti kentut. Dan ada banyak tanaman yang tumbuh, beberapa jenis buah-buahan tumbuh di kota.” SuA memulai memaparkan apa-apa saja yang dirinya lihat di kota ini.

“Sungguh? Kenapa kamu tidak membawa sekeranjang?” tanya JiU.

“Memangnya kita sedang piknik?” tanya Handong ketus.

SuA mengangguk sepemikiran dengan Handong. “Kita tidak datang untuk itu, seharusnya kita sudah lepas landas apabila kamu tidak kabur seenaknya.” SuA membalas, sengaja menyinggung perilaku JiU yang seperti itu.

“Ehehehe.”

“Apa hanya itu?” tanya Handong yang tidak puas.

Siyeon pun melanjutkan perkataannya, berbicara pada yang lain. “Tidak hanya itu, tadi kami menemukan monster aneh yang sama dengan persenjataan. Dulu monster-monster humanoid ini adalah lawan yang mempertemukan kami.”

“Nostalgia yang indah, itu adalah pertama kali kamu menembakku.” Siyeon sengaja kembali menyinggung mengenai hal itu, ia bukan menganggap itu adalah kesalahan SuA dalam menembak, tapi malah dijadikan momen-momen terbaik saat pertemuan mereka terjadi.

“Kalian pacaran?” tanya JiU yang salah mengartikan ucapan Siyeon.

“Maksudku, bukan secara metafora, dia menembakku sungguhan, tepat di sini.” Siyeon langsung mengklarifikasi mengenai ucapannya. “Pelurunya tepat menembus di sini.” Siyeon menunjukkan bagian lengannya yang waktu itu terkena tembakan.

“Itu tidak disengaja sebenarnya.” SuA membela diri dengan kalimat tersebut.

“Oke, abaikan reuni itu, apa intinya?” tanya Handong yang menyela percakapan itu, ia sedikit tidak sabar.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now