564 - Pendaratan Darurat

26 9 0
                                    

Dreamcatcher comeback 22 November, Ateez comeback 1 Desember. Gak jauh amat sih bedanya.

Oke, back to story. Cerita masih bersetting di Islandia, di mana letak tepatnya? Kalian coba buka google map, nah di sana nanti ada daerah bersalju yang luas di Islandia. Itulah settingnya kali ini.

Niatku sih, maunya bikin setting baru, tapi ada beberapa adegan yang cukup penting di sini dan harus dibuat, agak memperlambat alur sih sebenarnya, tapi aku pengen banget bikin adegan ini, padahal sebenarnya outline untuk setting ini sudah dihapus sepenuhnya. Tapi kusisakan sedikit demi adegan ini.

***

Siyeon yang melemparkan senjatanya, ia berhasil mencapai keberadaan White yang sedang jatuh bebas menuju daratan. Ia menangkap belati itu lalu tersenyum.

“Bagaimana kau bisa ikut terjatuh juga? Kita terpisah dari SuA jadinya!” seru Siyeon keras, White hanya bersuara seolah membalas pertanyaan Siyeon.

“Lupakan itu, kita cukup tinggi dari permukaan. Mari kita percepat ini!” seru Siyeon yang melirik ke arah daratan sana, niatnya adalah ia dan serigala besar itu akan melakukan teleportasi, berpindah instan ke daratan karena pesawat yang bergerak sangat cepat sudah telanjur menjauh, tidak bisa digapai lagi.

Niat Siyeon pun langsung diurungkan tatkala Siyeon malah mulai merasakan sakit kepala lagi, kali ini bahkan rasa sakit yang dirasakannya terasa sangat kuat sehingga Siyeon menjerit, melepaskan sepasang senjatanya, kedua tangan itu langsung mencengkeram kepala kuat-kuat, ia menjerit seketika.

Dalam keadaan jatuh bebas itu, Siyeon tidak peduli lagi mengenai tubuhnya dan White yang sudah mendekati daratan, rasa sakit pada kepalanya hampir sama seperti serangan yang diberikan oleh JiU sehingga saat ini ia menjerit keras dengan kedua tangan terus mencengkeram kepalanya. Akibat rasa sakit yang sangat kuat itulah, Siyeon yang tidak bisa menahan pada akhirnya ia pun pingsan dalam keadaan jatuh bebas.

White yang melihat hal itu langsung mengambil tindakan, meraih tubuh Siyeon lalu menambah ukuran menjadi lebih besar lagi, serigala itu berniat mengurangi redaman dan melindungi tubuh Siyeon. Dan ya, beberapa detik kemudian, tubuh mereka pun jatuh di atas salju tebal di daratan.

***

Sedangkan di tempat SuA berada, ia langsung duduk di kursi yang lengan dan sandarannya penyok, memasang sabuk pengaman saat layar hologram memberi peringatan bahwa pendaratan akan begitu kasar. Pesawat yang mendarat darurat itu tidak mencari lokasi pendaratan yang aman, langsung mendaratkan badan pesawat begitu saja. Saat benturan terjadi, SuA sudah berpegangan dan mengamankan diri dengan baik.

Berbeda dari keadaan gadis itu, Yoohyeon dan Dami yang baru selesai menghadapi monster-monster pemakan logam, mereka tidak sempat untuk bersiap-siap menghadapi pendaratan darurat itu.

Beruntunglah bagi Yoohyeon yang mampu merasakan bahaya yang muncul, ia bergegas menancapkan katana ke lantai lalu berpegangan erat, sedangkan  tubuh Dami langsung terlempar tatkala benturan terjadi. Dami berguling-guling sampai pada akhirnya menabrak dinding.

Setelah itu, semua berhenti, lampu di sekitar sana berkedip-kedip, Dami mendesis saat ia perlahan berdiri, Yoohyeon mencabut katananya lalu menyarungkan lagi.

“Semua baik-baik saja?” tanya SuA melalui alat komunikasi.

Dami secara perlahan berdiri, mendesis karena kesakitan, kemudian ia pun menjawab pertanyaan dari SuA. “Kami oke, tapi mungkin mereka di ruang rawat kenapa-napa.” Yang ia maksud adalah JiU dan Gahyeon yang saat itu tidak sadarkan diri, guncangan akibat pendaratan yang kasar sudah dipastikan membuat kedua gadis itu terjatuh dari ranjang peristirahatan mereka.

“Aku akan memeriksa mereka.”

“Bagaimana dengan yang di luar?” tanya Dami, yang ia maksud adalah Siyeon dan Handong yang sebelumnya menangani masalah di luar pesawat.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now