571 - SuA Harus Melawan San

20 6 1
                                    

Di lokasi pesawat, Yoohyeon sedang berjalan mondar-mandir memandang ke arah sekeliling, hanya ada salju yang menjadi pemandangan sepanjang mata, Dami yang terlihat tidak terganggu oleh suhu yang rendah hanya memandang sekitar sana, tidak ada niat melakukan percakapan dengan Yoohyeon.

Yoohyeon langsung mewaspadai, ia langsung berdiri kemudian mengeluarkan katananya. Dami langsung waspada juga.

“Ada yang datang?” tanya Dami, Yoohyeon hanya mengangguk satu kali. Kedua gadis itu mengangkat wajah, mendongak memandang ke arah  langit di mana sebuah pesawat muncul, pesawat yang bentuknya sudah tidak asing lagi bagi mereka, sebelumnya pesawat itu juga suah pernah mereka lihat.

Dami pun langsung menghubungi SuA. “Musuh muncul, kurasa kita butuh bantuan darimu.”

“Aku akan segera ke sana.” SuA membalas.

“Cepatlah.”

Karena SuA tidak bisa melakukan apa pun pada pesawat, maka ia pergi begitu saja dari ruang kontrol, bergegas mengeluarkan senjata pelontarnya dari dalam penyimpanan lalu muncul di luar pesawat. Bersamaan dengan itu, pesawat para pria yang sudah tiba, berhenti di udara dengan jarak cukup tinggi.

“Aku benar-benar tak menduga apa yang sudah kuperbuat malah mendatangkan mereka.”

“Jangan pikirkan itu dulu, sekarang kita dalam masalah, kita kalah jumlah.”

“Aku tahu, kurasa kita akan melakukan pertarungan mati-matian, sepertinya untuk sekarang kita tidak boleh menahan diri, apa pun perkembangan yang kita alami sejak penyelamatan Siyeon, gunakan semuanya.”

Dari pesawat itu, para pria langsung muncul keluar dari pesawat, belum melakukan apa-apa, Hongjoong, Wooyoung dan Mingi tiba-tiba terbang menjauh entah ke mana.

“Hei! Kalian mau ke mana? Bukankah gadis-gadis cantiknya ada di sini?!” seru San saat melihat kepergian mereka.

“Kenapa mereka pergi ke sana?” Salah satu Jongho bergumam heran, mempertanyakan kepergian mereka, padahal tidak ada perintah sama sekali.

San kemudian beralih pada Seonghwa. “Mereka akan pergi ke mana? Apa kau memberi perintah pada mereka?”

Seonghwa menggeleng pelan. Ia sama tidak tahu apa yang terjadi pada mereka. “Aku tidak tahu, mereka tidak bisa dihubungi. Sial, apa yang terjadi di sini?”

“Entahlah, yang jelas, apa kita akan turun sekarang atau hanya menonton pesawat itu?” tanya Yeosang.

“Kita akan turun sekarang, kalian berdua tidak akan melawan perintah lagi, kalian harus ikut bertarung.”

“Tenang saja, hanya bertarung itu mudah.” San bersikap santai dan cenderung menyepelekan,

“Aku tidak bisa melakukan apa pun selain patuh,” gumam Yeosang pelan.

Maka San, Yeosang, Seonghwa, Yunho dan beberapa kloning Jongho pun turun dari pesawat, mereka terjun bebas, mendarat tidak jauh dari hadapan ketiga gadis itu.

“Aku tak tahu trik apa yang kalian lakukan sampai sengaja mengekspos keberadaan kalian, intinya apa pun  itu, usaha kalian tidak akan berhasil pada kami.” Seonghwa langsung berbicara dengan suara yang sangat tidak ramah.

“Sebenarnya, tidak ada trik, hanya sedikit kecelakaan.” SuA membalas dengan sedikit mengeluh, menyalahkan dirinya sendiri karena semua ini adalah perbuatannya.

“Untuk apa berterus-terang padanya?” tanya Dami pelan.

“Maaf.”

“Terserahlah.” Seonghwa tidak ingin mendengarkan alasan apa pun dan tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن