589 - Pesawat Sudah Mendarat

30 6 6
                                    

Oke, ini adalah bab terakhir yang kupublish ya. Di tahun ini.
Btw gimana menurut kalian hadiah dari Siyeon untuk akhir tahun ini? Bagus gak?

***

Ia memasuki sebuah ruangan lalu berkumpul dengan banyak orang, terdiri dari pria maupun wanita, mereka suah berbaris rapi.

SuA kemudian menyikut rusuk seorang pria yang memiliki tubuh besar dan tinggi, saat pria itu menoleh, terlihat ia adalah BM, sosok asli yang seluruhnya daging tanpa mesin robot di dalam tubuhnya.

SuA menggerakkan telunjuk isyarat agar pria itu mendekat, hasilnya BM harus merunduk ke dekat kepala SuA akibat perbedaan tinggi badan mereka yang signifikan..

“Apa sudah dimulai?” tanya SuA dengan suara pelan berupa bisikan.

“Belum, kau datang tepat waktu.” Pria itu membalas dengan suara pelan.

“Baguslah.”

BM kembali menegakkan badan setelah ada seseorang yang masuk.

(Buka kembali bab 65, di sana dibuat secara narasi bahwa SuA memimpikan mengenai BM. Ini kisah yang lebih banyak dan lebih jelas. Sebelumnya tergambar hanya berupa potongan kurang jelas dan singkat, sedangkan mimpi kali ini jauh lebih jelas.)

Tidak lama, seorang pria pun memasuki ruangan dan berdiri di hadapan mereka semua, perawakannya besar dan tinggi, terlihat sangat kuat dan memiliki aura yang mendominasi. Pria itu langsung memberikan beberapa pidato. Inti dari pidato itu adalah bahwa mereka yang dipanggil ke sana akan melakukan misi besar untuk mendapatkan pangkat, penghargaan dan senjata baru, ditambah mereka akan menjadi teladan bagi mereka yang masih dalam masa pelatihan.

Dalam beberapa tahun ke depan setelah misi, mereka kemungkinan akan mengalami perang, maka dari itu, misi besar dan berat ini sangat dibutuhkan. Dan bagi mereka yang berhasil mendapatkan teknologi dan rahasia musuh, akan mendapatkan poin tambahan.

“Ini adalah misi baru yang besar, sepertinya aku akan meninggalkan tempat ini untuk waktu yang lama.” SuA berucap dalam benaknya saat mendengar penjelasan misi yang terdengar akan memakan waktu yang lama.

“Ini adalah misi tahunan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja, yang memenangkan misi akan naik pangkat dan mendapatkan penghargaan.”

Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, satu-persatu dari mereka pun langsung diberikan rincian tugas dan apa-apa saja yang harus dilakukan, lalu target misi seperti apa yang harus diemban ditambah apa sasaran utama yang menjadi poin misi tersebut. Setelah banyak orang yang mendapatkan misi, giliran SuA yang dipanggil, ia maju ke depan lalu layar hologram muncul menunjukkan rincian misinya.

Saat melihat misi tersebut, ia langsung dilanda rasa terkejut yang besar.

“Misi apa ini?” tanya SuA dalam benaknya.

SuA langsung membuka matanya yang mana saat itu Siyeon sedang tidur bersamanya, dan di atas kepalanya ada Fenrir dengan ukuran yang besar. Tempatnya beristirahat itu cukup luas sehingga mereka semua muat di atas ranjang.

SuA bangun dari tidurnya, lalu bergegas memakai pakaian dan semua atributnya. Ia yang sebenarnya masih teringat dengan misi yang muncul di dalam mimpinya, segera mengesampingkan hal tersebut tatkala menyadari sesuatu, yaitu waktu sudah berlalu cukup lama, saat ini sudah pagi, ditambah pesawat sepertinya sudah mendarat.

“Tidak ada yang memberitahuku kalau pesawat sudah tiba di destinasi. Apa mungkin mereka masih tertidur ya? Ini tidak menjadi kejutan,” pikir SuA saat ia masih berpakaian. Ia bergegas mengenakan sepatu yang memiliki hak setengah panjang.

“Tunggu dulu, apa mungkin pesawat ini sudah tiba di .... pulau langit?”

SuA buru-buru menggelengkan kepalanya. “Tidak, rasanya ada yang berbeda, ini tidak sesuai ekspektasi. Pokoknya aku harus memeriksa dulu.”

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now