586 - Mengungkapkan Alasan Bangunan Bawah Laut yang Hancur

23 7 30
                                    

“Omong-omong, Handong, kamu sudah lebih baik?” tanya JiU yang kembali teringat bahwa kondisi Handong tidak sepenuhnya bagus, bahkan dari cerita Siyeon, Handong sempat jatuh ke dalam es cair aneh.

“Ya, kenapa memangnya?” balas Handong yang kembali mengajukan pertanyaan.

“Aku hanya khawatir.” JiU membalas.

“Benar juga, Handong, sebelumnya kamu kan terluka parah, kenapa bisa membawa kami pergi?” tanya Gahyeon yang baru terpikirkan akan hal tersebut, ia kembali teringat dengan adegan saat berada di dalam bangunan bawah laut.

Handong pun menggaruk kepalanya. “Sebelumnya, aku menjadi banyak, ada salah satu alatku yang membuat aku menjadi beberapa orang sekaligus. Mereka membawa kalian pergi. Ada batu aneh yang membuatku seperti itu. Apa itu teknologi juga?”

“Ya. Itu teknologi kuantum. Salinan-salinan kamu adalah semua kemungkinan dari diri kamu menanggapi situasi.” Gahyeon mengonfirmasikan, meski mendengar keterangan singkat, Gahyeon sepertinya sudah tahu pasti mengenai perangkat yang Handong gunakan, ada kemungkinan ia tahu hampir semua alat atau perangkat milik Handong dan Dami.

“Pantas saja semua terasa nyata.”

Gahyeon pun melanjutkan penjelasannya. “Ya, karena mereka berbagai kemungkinan muncul pada satu timeline. Mereka bisa dikatakan nyata tapi dalam waktu yang sama juga tidak nyata. Mereka dirimu tapi dalam waktu yang sama juga bukan dirimu. Itu adalah probabilitas.”

“Disabilitas?” tanya JiU polos.

“Probabilitas!” seru Siyeon, SuA, Handong dan Gahyeon serempak dan begitu keras.

“Ahahaha, aku tahu kok, aku bercanda.”

“Jadi, Handong, kamu bertemu banyak dirimu yang nyata?” tanya SuA.

“Maksudku hinaan mereka yang terasa nyata.” Handong malah mengoreksi.

“Kamu dihina dirimu sendiri?” tanya Dami.

“Lupakan, tak mau kubahas.”

“Bisa coba lagi? Aku penasaran.” Dami malah meminta pengulangan seolah ia ingin melihat Handong dihina oleh dirinya sendiri.

“Sekali pakai. Itu hancur begitu saja setelah digunakan.” Handong membalas, kemudian ia pun menjadi sedikit kesal. “Ah sial, padahal aku suka teknologi itu.”

“Sayang sekali, aku ingin melihatnya.”

“Dan aku mau menerapkan pada Gahyeon, bayangkan bayi manis kita ada banyak,” gumam Siyeon pelan.

“Itu akan sangat menggemaskan,” balas SuA.

Gahyeon kembali memberikan penjelasan lebih banyak lagi. “Tidak heran karena teknologi itu hanya membuat badai probability yang singkat dan dalam durasi tertentu. Kalau saja kita menggunakan kekuatan atau teknologi yang memungkinkan terciptanya Quantum super position. Maka sudah dipastikan Handong bisa menjadi banyak di tempat yang sama dalam jumlah tak terbatas dengan kemampuan dan kekuatan yang sama.”

“Maksudnya duplikasi,” ucap Siyeon mempersingkat, akan tetapi Gahyeon menggeleng menyangkal.

“Bukan, semuanya akan menjadi sosok asli. Satu orang yang berada di posisi dan tempat berbeda pada waktu yang sama tanpa menghasilkan konsekuensi apa pun.”

“Aku kurang paham dengan cara kerjanya.” SuA mengatakan dengan jujur, ia tidak bisa menangkap penjelasan Gahyeon.

“Aku juga.” Siyeon menimpali.

“Bahkan aku sama sekali tidak mengerti apa yang Gahyeon ucapkan,” kata JiU terlalu jujur.

Gahyeon pun memahami, ia kembali bicara membalas. “Akan sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata. Quantum adalah sesuatu yang luar biasa dan bekerja di luar hukum fisika dan realita kita. Sekalipun kalian sudah melihat cara kerja dunia Quantum, kemungkinan kalian masih bingung karena hal-hal luar biasa dan tak terduga akan terjadi.”

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin