blurb :
Britania, ketujuh gadis tidak sengaja mendarat di tempat itu, tempat di mana ternyata memiliki koloni manusia. Di tempat ini, koloni manusia melakukan peperangan dengan makhluk-makhluk humanoid, secara tidak sengaja, para gadis terlibat dala...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedikit info ya, kursi yang Gahyeon gunakan itu mirip kayak Mobius Chair. Ini adalah kursi yang pernah digunakan Batman sampai dia jadi mahakuasa. Dia jadi dewa gara-gara duduk doang.
Dan kursi ini juga pernah dipake Wally West, siapa itu Wally West? Dia itu bagian dari The Flash family.
Oke, guys, kita lanjut ceritanya. Dan sedikit warning, adegan di spesial chapter ini akan ada tusuk-tusukan dan adegan sadis lain yang muncul.
***
Di dalam pesawat luar angkasa. Kala itu setelah beberapa hari setelah melawan para elemen. JiU dan timnya sedang berada di dalam pesawat luar angkasa yang sedang melakukan penjelajahan, penyusuran terhadap setiap kota yang sudah begitu rusak.
Gahyeon membuka begitu banyak jendela layar hologram yang menampilkan kondisi permukaan bumi yang mana hanya berupa puing yang terbengkalai dengan monster-monster yang berkeliaran, gedung-gedung yang sudah rusak, meski mereka sedang berdiri kokoh, bangunan-bangunan itu sudah memiliki kerusakan yang besar.
Saat ini ia masih sedang berusaha untuk melakukan pencarian terhadap Seonghwa dan ketujuh pria lainnya. Usaha yang dirinya lakukan sudah membuahkan hasil, akan tetapi semua kembali dikacaukan tatkala Seonghwa berhasil melakukan perlawanan. Akan tetapi, ia sudah mulai bisa mengetahui sistem pertahanan yang dibuat oleh pria itu sedikit demi sedikit.
“Kenapa dengan banyaknya teknologi yang kita miliki, kita masih belum menemukan mereka?” tanya SuA yang sepertinya sudah tidak sabar ingin menemukan target utama yang melarikan diri itu.
Gahyeon pun membalas dengan nada pelan dan cenderung acuh tak acuh. “Karena ada satu lcrease yang ahli sistem dan program sepertiku, dan dia selalu mampu memblokirku.”
“Ini tidak masuk akal, bukankah ini secara tak langsung mengatakan kalau semua teknologi yang kita miliki hanyalah sampah?” tanya SuA.
“Mereka yang terlalu cerdas sehingga bisa memblokir semua pelacak dan pemindai yang kita miliki.” Gahyeon menjelaskan dengan nada dan ekspresi yang sedikit tidak peduli dan cenderung acuh tak acuh.
