561 part 10

15 6 0
                                    

Saat keempat hunter diserang oleh kedua gadis, maka Seonghwa memberikan aba-aba dan memerintahkan agar mereka semua pergi melarikan diri ke berbagai arah, berpencar agar kemungkinan mereka selamat lebih tinggi. Pada saat itu, Wooyoung berniat menggunakan kekuatannya untuk memindahkan semua rekannya, ia tak sempat melakukan hal tersebut tatkala tiba-tiba muncul sebilah tombak yang mendarat tepat di hadapannya, bagian mata tombak yang  tajam menancap di jalan.

Sedetik kemudian, tombak itu mengeluarkan tekanan energi yang membuat Wooyoung terlempar bersama dengan puing dan patahan jalan yang hancur ke segala arah. Tubuh Wooyoung membentur jalan lalu berguling-guling beberapa kali. Di tempat tombak menancap, Dami pun mendarat, kemudian ia mencabut senjata itu, lalu dengan gerakan sangat cepat ia langsung melemparkan tombak tersebut ke arah Wooyoung.

“Sial.” Wooyoung pun berusaha menghindar, akan tetapi hal tersebut suah terlambat di mana senjata itu langsung menusuk dan menembus paha kanannya, ia terlempar lagi lalu terdorong sampai menghantam dinding, tombak itu menancap kuat membuat tubuh Wooyoung tertahan di sama.

Wooyoung tampak kesakitan tatkala pahanya tertusuk oleh tombak Dami.

“Dari semua orang yang kami targetkan, aku dengar kau yang paling merepotkan.”

“Siapa yang bilang itu adalah fitnah. Kau tak boleh percaya.”

Wooyoung berusaha membuat tombak Dami lenyap, akan tetapi kekuatannya malah tidak berefek apa pun pada senjata itu.

“Apa ini? Senjata macam apa ini?” tanya Wooyoung tidak percaya.

“Senjata yang dikhususkan untuk menghajar kalian.”

“menjengkelkan.” Wooyoung membuat dinding di belakangnya lenyap, kemudian langsung mencabut tombak yang menusuk kakinya. Dami pun langsung berlari maju lalu menggunakan isyarat tangan untuk menggerakkan tombaknya.

Akan tetapi, sebelum tombak itu kembali menusuk tubuh Wooyoung, pria itu langsung melenyapkan jalan di mana tubuhnya langsung jatuh terperosok ke bawah tanah di mana saluran bawah tanah berada. Dami melompat lalu menangkap senjatanya, ia muncul d tempat lubang yang dibuat oleh pria itu.

“Sial.” Dami bergumam kesa, kemudian ia mengaktifkan penglihatannya untuk mencari keberadaan Wooyoung. Dan ya, ternyata begitu mudahnya ia menemukan keberadaan Wooyoung yang sedang berlari di bawah saluran air yang memiliki ukuran yang besar.

“Di sana kau rupanya.” Dami bergumam, kemudian ia langsung melompat tinggi, memutarkan tombaknya membuat terciptanya cahaya biru yang sangat terang membentuk cakram besar. Lalu setelah putaran cukup, ia langsung mengarahkan tombaknya ke arah jalan sana di mana cahaya biru dalam jumlah banyak membentuk tombak berjatuhan seperti hujan menembus jalanan, menghancurkan semuanya begitu mudahnya membuat Wooyoung terkena serangan telak.

Sebelum terjadi ledakan akibat serangan Dami, Wooyoung melenyapkan semuanya beserta jalan dan seluruh saluran bawah tanah itu sampai terjadi lubang besar dengan bentuk lingkaran.

“Itu hampir saja.” Wooyoung bergumam pelan, saat itu Dami bisa melihat dengan jelas Wooyoung berada sekitar dua puluh meter di bawah sana.

“Di sana.” Dami pun melemparkan tombaknya ke arah Wooyoung yang mana pada saat itulah Wooyoung langsung membuat portal di sana, ia pergi dari tempat itu tepat bersamaan dengan terjadi ledakan energi biru yang membuat kehancuran lebih luas dan besar.

“jadi, untuk apa semua pertarungan ini? Tidak ada gunanya kita bertarung.”

“Jadi, kau memilih menyerah?” tanya Dami.

“Bukan itu maksudku, aku ....”

“Kalau begitu pertarungan ini masih ada gunanya.” Dai langsung menyela perkataan Wooyoung, kemudian melanjutkan serangan.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now